Pemkot Jogja Dorong Wisata Religi, Ini Sorotan GIPI Tentang Ekosistem Pariwisata
HAIJOGJA.COM – Pemkot Yogyakarta sekarang berkonsentrasi pada peningkatan pariwisata dengan meningkatkan pengalaman wisatawan daripada hanya membangun infrastruktur dan fasilitas.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, berpendapat bahwa pengalaman istimewa dapat menjadi ciri khas dan daya tarik utama di antara destinasi wisata daerah lain.
Menurutnya, pengalaman wisata harus terus ditingkatkan untuk memenuhi biaya pengunjung.
Ia memberikan contoh Gembira Loka saat ini, yang memiliki konsep yang mirip dengan taman safari dan memiliki nilai edukasi.
“Dengan tiket Rp75 ribu, wisatawan bukan hanya jalan-jalan, tapi juga mendapatkan sesuatu yang berbeda,” jelasnya.
Pemkot Jogja Dorong Wisata Religi
Wawan juga melihat wisata religi sebagai peluang besar.
Dia percaya bahwa tradisi perayaan hari besar keagamaan seperti Waisak atau ogoh-ogoh di Bali dapat membantu pariwisata Yogyakarta.
“Kalau dikemas dengan baik, wisata religi akan menambah daya tarik kota ini,” katanya.
Sorotan GIPI Tentang Ekosistem Pariwisata
Menurut Bobby Ardiyanto, Ketua Gerakan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, segmentasi ekosistem Yogyakarta membuat pariwisata Yogyakarta menghadapi banyak tantangan.
Ini menunjukkan bahwa peningkatan kunjungan wisata tidak secara otomatis berdampak pada perputaran ekonomi.
“Malioboro memang ramai, tapi perputaran uang kecil karena wisatawan datang tanpa tujuan jelas. Segmentasi wisata harus dibangun agar lebih terarah,” ujarnya.
Bobby juga menegaskan bahwa untuk membuat ekosistem pariwisata, pemerintah, bisnis, dan masyarakat harus bekerja sama.
Dengan demikian, Yogyakarta memiliki pengalaman yang lebih terukur, beragam, dan kaya.