HAIJOGJA.COM – Getuk legendaris di Jogja ini dikenal karena cita rasanya yang khas dan teksturnya yang lembut namun tetap padat.

Dibuat dari singkong pilihan yang dikukus dan dihaluskan, kemudian dipadukan dengan gula kelapa alami, getuk ini menyuguhkan rasa manis yang tidak berlebihan namun sangat menggoda.

Warna-warnanya yang cerah berasal dari pewarna alami, menjadikannya menarik secara visual dan tetap sehat.

Proses pembuatannya masih mempertahankan metode tradisional, sehingga menghasilkan rasa autentik yang sulit ditemukan di tempat lain.

Yang membuat getuk ini begitu digemari dan bikin ketagihan adalah perpaduan rasa manis legit, tekstur lembut, dan aroma khas dari kelapa parut yang disangrai atau dikukus sebagai pelengkap.

Banyak penikmat kuliner rela antre demi mencicipi kelezatan jajanan pasar ini, terutama karena kenangan nostalgia yang ditawarkannya.

Tidak hanya cocok dinikmati sebagai camilan sore, getuk ini juga sering dibawa sebagai oleh-oleh khas Jogja yang sederhana namun berkesan.

9 Rekomendasi Tempat Jajanan Getuk Legendaris di Jogja yang Enak dan Bikin Ketagihan!

Berikut 9 tempat jajanan getuk legendaris di Jogja yang enak, bikin ketagihan, lengkap dengan varian, harga, jam buka, dan lokasinya:

1. Getuk Rahayu (Wirobrajan – dekat Malioboro)

Getuk Rahayu (Wirobrajan – dekat Malioboro)
Getuk Rahayu (Wirobrajan – dekat Malioboro) (source: Google Maps)

Getuk Rahayu adalah ikon jajanan pasar malam di kawasan Wirobrajan, tak jauh dari Malioboro.

Tempat ini buka mulai sore, sekitar pukul 16.00 hingga habis (umumnya antara pukul 22.00).

Letaknya di Jl. R.E. Martadinata (atau dikenal Jalan Yogyawates), tepat di kawasan Kdipiro, Wirobrajan, Yogyakarta—dekat titik strategis menuju Malioboro.

Suasana di sana sangat khas kaki lima tradisional, dengan alunan obrolan hangat dan aroma manis panggang arang yang menambah pesona kuliner malam.

Dari sisi varian, Getuk Rahayu menawarkan porsi komplit yang terdiri dari getuk, klepon, cenil, dan lupis—dipadu kelapa parut serta pilihan gula pasir atau gula jawa—dengan harga sekitar Rp 15.000 per porsi.

Selain itu, Rahayu juga menyediakan pilihan porsi untuk klepon ataupun lupis saja di kisaran harga yang sama.

Banyak pengunjung datang karena cita rasa manis legit yang tepat, tekstur singkong lembut berpadu gurih kelapa, dan harga yang sangat bersahabat.

Tidak heran, kelezatan dan kemudahan mendapatkannya menjadikan Getuk Rahayu favorit para penikmat kuliner Jogja dari sore hingga malam hari.

  • Varian: Getuk lindri polos dengan kelapa parut.
  • Harga: sekitar Rp 5.000–10.000 per porsi
  • Jam buka: mulai pukul 18.30 hingga habis (malam)
  • Lokasi: Jl. Yogyakarta–Wates, Wirobrajan, Kota Yogyakarta

2. Jajanan Depan Jolie Wirobrajan (Pak Gunawan)

Jajanan Depan Jolie Wirobrajan (Pak Gunawan)
Jajanan Depan Jolie Wirobrajan (Pak Gunawan) (source: Google Maps)

Jajanan Depan Jolie Wirobrajan yang dikelola oleh Pak Gunawan merupakan salah satu penjaja kuliner tradisional legendaris di Yogyakarta.

Bertempat di depan kafe Jolie, Jalan Kapten Piere Tendean No. 29, Wirobrajan, jajanan ini mulai buka sekitar pukul 15.00 dan biasanya sudah habis menjelang malam.

Pak Gunawan menyajikan berbagai jajanan pasar khas Jawa, seperti getuk, klepon, cenil, dan lupis yang disajikan dengan parutan kelapa dan siraman gula merah cair.

Jajanan ini ditata rapi di gerobak sederhana namun selalu ramai diserbu pembeli karena rasanya yang autentik dan porsi yang melimpah.

  • Varian: Getuk rebus klasik; kemungkinan ada varian manis tradisional.
  • Harga: campur 2–3 porsi sekitar Rp 10.000
  • Jam buka: pukul 15.00–19.00
  • Lokasi: Jl. Kapten Piere Tendean No.29, Wirobrajan

3. Getuk Nenek (penjual kaki lima Wirobrajan)

Getuk Nenek (penjual kaki lima Wirobrajan)
Getuk Nenek (penjual kaki lima Wirobrajan) (source: Google Maps)

Getuk Nenek adalah salah satu ikon jajanan pasar di Jalan Kapten Piere Tendean, Wirobrajan.

Dijual oleh sosok ramah yang akrab disebut “Nia” (atau “Nenek”), gerobaknya mulai buka setiap sore sejak sekitar pukul 15.00–16.00 dan biasanya sudah habis sebelum maghrib.

Di sana tersedia berbagai jajanan pasar tradisional seperti getuk, klepon, cenil, lupis, ketan, dan putu, semua dikemas rapi dalam daun pisang dan kertas minyak, suatu sentuhan sederhana yang tetap menjaga keaslian serta kebersihan kuliner tersebut.

Setiap potongan getuk yang manis dan lembut hanya dibanderol antara Rp 1.000–2.500, sehingga sangat terjangkau untuk dinikmati banyak orang.

  • Varian: Getuk klasik dengan tekstur lembut; disajikan hangat dari dapur arang.
  • Harga: sekitar Rp 5.000 per porsi
  • Jam buka: malam, mulai sore hingga habis
  • Lokasi: wilayah Wirobrajan, dikenal sebagai “getuk nenek”

4. Getuk Trio (cabang Jogja–Magelang)

Getuk Trio (cabang Jogja–Magelang)
Getuk Trio (cabang Jogja–Magelang) (source: Google Maps)

Getuk Trio cabang Jogja–Magelang adalah varian getuk legendaris yang merajai jajanan pasar tradisional sejak 1958.

Disebut “Trio” karena memiliki tiga lapis warna—merah muda, putih, dan cokelat—yang berasal dari singkong kukus berkualitas tinggi dipadatkan bersama gula dan pewarna alami.

Getuk ini terkenal karena kelembutan teksturnya dan rasa manis yang pas, tanpa bahan pengawet, sehingga hanya tahan 2–3 hari setelah dibuat.

Asal-usulnya berpusat di Jalan Mataram No. 47 dan Jl. Tentara Pelajar No. 58, Magelang, lalu kemudian hadir di cabang di Jogja untuk menjangkau pecinta kuliner setempat.

  • Varian: Getuk tiga warna/lapis khas Magelang (trio), legit manis.
  • Harga: diperkirakan Rp 5.000 per porsi
  • Jam buka: sekitar pukul 08.00–17.30
  • Lokasi: cabang Tegalrejo/Magelang di Jogja (seperti Rejowinangun, cabang Blabak)

5. Getuk Lindri (penjual arang tradisional)

Getuk Lindri (penjual arang tradisional)
Getuk Lindri (penjual arang tradisional) (source: Google Maps)

Getuk Lindri merupakan camilan tradisional khas Jawa Tengah dan Yogyakarta yang terbuat dari singkong kukus dihaluskan, dicampur gula dan sedikit garam, kemudian dibentuk menggunakan gilingan menyerupai mie lalu dipotong-potong rata.

Penjual tradisional sering memakai tungku arang dalam proses pembuatannya, yang menghasilkan aroma kayu arang khas dan menambah kehangatan ketika disajikan.

Warnanya cerah – hijau, kuning, cokelat, merah muda, berasal dari pewarna alami seperti pandan atau kunyit, namun rasanya tetap konsisten manis gurih dan ringan di lidah.

Taburan kelapa parut kukus di atasnya memberikan tekstur dan aroma khas yang membuatnya terasa otentik serta berkesan nostalgia.

  • Varian: Getuk lindri warna-warni pandan, cokelat, kuning, merah muda + kelapa; dibuat pakai arang.
  • Harga: perkiraan Rp 5.000 per porsi
  • Jam buka: biasanya pagi–sore (pengerjaan pakai arang)
  • Lokasi: penjual kaki lima di Jogja

6. Getuk Goreng Sokaraja (versi Jogja)

Getuk Goreng Sokaraja (versi Jogja)
Getuk Goreng Sokaraja (versi Jogja) (source: Google Maps)

Getuk Goreng Sokaraja sebenarnya berasal dari Banyumas, tepatnya Sokaraja, dan ditemukan secara tak sengaja oleh Sanpirngad sekitar tahun 1918 saat mencoba menggoreng sisa getuk agar tidak cepat basi.

Kini, ini menjadi kudapan manis-gurih yang terkenal, dengan rasa legit dari gula aren, lapisan tepung renyah luar, dan tekstur lembut di dalam.

Di Jogja, jajanan ini mulai diadopsi pedagang kaki lima dan gerobak pasar malam sebagai variasi kuliner lokal, terutama di area Wirobrajan dan sepanjang Malioboro, menjadikannya favorit baru untuk menikmati camilan tradisional hangat di sore hingga malam hari.

  • Varian: Getuk singkong manis digoreng; tersedia rasa original.
  • Harga: sekitar Rp 5.000–7.000 per buah
  • Jam buka: sore hingga malam, disajikan hangat
  • Lokasi: kaki lima Jogja pada acara pasar malam, populer gaya Sokaraja

7. Getuk Modern (pensaran pasar tradisional pagi)

Getuk Modern (pensaran pasar tradisional pagi)
Getuk Modern (pensaran pasar tradisional pagi) (source: Google Maps)

Getuk Modern adalah inovasi dari jajanan tradisional getuk yang mulai banyak ditemukan di pasar-pasar pagi tradisional di Yogyakarta.

Berbeda dari versi klasik yang hanya menggunakan singkong dan gula merah, getuk modern hadir dalam tampilan yang lebih menarik berbentuk mini, disusun bertingkat, atau bahkan dibentuk menyerupai kue kekinian.

Varian rasanya pun lebih beragam, mulai dari cokelat, keju, pandan, stroberi, hingga red velvet.

Hal ini dilakukan untuk menarik minat generasi muda agar tidak melupakan jajanan lokal, namun tetap bisa menikmatinya dalam bentuk yang lebih kekinian dan Instagramable.

  • Varian: Getuk singkong + gula jawa + kelapa parut (sajian pasar pagi).
  • Harga: sekitar Rp 5.000 per porsi
  • Jam buka: pagi, mulai pukul 06.00–10.00
  • Lokasi: pasar tradisional seperti Pasar Kranggan atau Bumijo (sekitarnya Gowongan)

8. Getuk & Lupis Mbah Satinem

Getuk & Lupis Mbah Satinem
Getuk & Lupis Mbah Satinem (source: Google Maps)

Getuk & Lupis Mbah Satinem adalah salah satu jajanan legendaris Yogyakarta yang telah eksis sejak tahun 1963 dan kini menjadi ikon kuliner tradisional pagi hari di kota ini.

Berlokasi di Jalan Bumijo, tak jauh dari Stasiun Tugu Yogyakarta, Mbah Satinem mulai berjualan sejak pukul 06.00 pagi dan biasanya sudah habis sebelum pukul 09.00.

Daya tarik utamanya terletak pada olahan getuk singkong dan lupis ketannya yang sangat lembut, disajikan dengan kelapa parut segar dan siraman gula jawa cair kental yang legit.

Rasa manis yang tidak berlebihan, berpadu gurihnya kelapa, membuat banyak pelanggan rela antre sejak subuh.

  • Varian: Getuk singkong manis klasik; ditemani lupis, cenil, gatot.
  • Harga: Rp 5.000 per porsi jajanan pasar
  • Jam buka: pukul 05.30–09.00 (pagi)
  • Lokasi: Jl. Bumijo No.50, Gowongan, Yogyakarta (500 m barat Tugu Jogja)

9. Getuk Viral TikTok (Wirobrajan pokoknya!)

Getuk Viral TikTok (Wirobrajan pokoknya!)
Getuk Viral TikTok (Wirobrajan pokoknya!) (source: Google Maps)

Getuk Viral TikTok (Wirobrajan pokoknya!) adalah sensasi kuliner tradisional yang kembali hits setelah ramai dibahas di platform seperti TikTok dan Instagram.

Banyak video pendek menunjukkan gerobak di kawasan Wirobrajan yang dipenuhi antrean pembeli setiap sore—di antaranya @infonongkrongjogja yang menyebut, “Enak banget klepon, lupis dan getuknya.

Pantesan tiap malam ramai banget. Lokasinya di Wirobrajan.”.

Video-video lain menyoroti pengalaman membeli getuk “pakai wajan full” dengan harga Rp 6.000 per porsi, menunjukkan betapa praktis namun lezatnya jajanan itu, dibuka mulai sekitar jam 06.00 pagi hingga jam 14.00 siang.

  • Varian: Getuk rebus manis + kelapa; proses masih tradisional.
  • Harga: sekitar Rp 5.000 per porsi
  • Jam buka: sore–malam (sekitar 18.30 hingga habis)
  • Lokasi: sepanjang Jalan Wates–Malioboro/Wirobrajan; terkenal di medsos