8 Tempat Jajanan Tradisional di Jogja yang Murah dan Rasanya Khas
HAIJOGJA.COM – Di Yogyakarta, tempat jajanan tradisional mudah ditemukan di berbagai sudut kota, mulai dari pasar hingga pinggiran jalan.
Jajanan ini biasanya disajikan oleh penjual kaki lima atau gerobak sederhana yang menjaga cita rasa khas turun-temurun.
Harganya sangat terjangkau, sehingga cocok bagi pelajar, wisatawan, maupun warga lokal.
Makanan yang dijajakan seringkali berbahan dasar ketan, kelapa, gula merah, dan tepung, mencerminkan kekayaan rasa khas Jawa yang manis dan gurih.
Suasananya pun bersahaja, menciptakan pengalaman kuliner yang hangat dan akrab.
Selain kelezatan rasanya, jajanan tradisional ini menyimpan nilai budaya yang tinggi.
Banyak dari makanan tersebut dibuat secara manual dengan resep warisan keluarga yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Hal ini menjadikan setiap gigitan bukan hanya soal rasa, tapi juga pengalaman akan kekayaan budaya lokal.
Biasanya, penjualnya ramah dan suka berbagi cerita tentang asal-usul makanannya, menambah kesan hangat saat menikmati jajanan.
Tempat-tempat ini menjadi pilihan menarik bagi siapa pun yang ingin merasakan Jogja dari sisi yang lebih otentik tanpa menguras kantong.
8 Rekomendasi Tempat Jajanan Tradisional di Jogja yang Murah dan Rasanya Khas
Berikut 8 rekomendasi tempat jajanan tradisional di Jogja yang murah dan rasanya khas, lengkap dengan produk, harga, jam buka, dan lokasi:
1. Lumpia Samijaya

Lumpia Samijaya adalah salah satu jajanan tradisional legendaris yang populer di kawasan Malioboro, Yogyakarta.
Lumpia ini dijual di sebuah gerobak sederhana yang berada di depan Toko Samijaya, salah satu toko elektronik lama di Jalan Malioboro.
Meskipun tampilannya sederhana, lumpia ini dikenal karena rasa khasnya yang otentik dan harganya yang sangat ramah di kantong, menjadikannya incaran banyak wisatawan dan warga lokal.
Lumpia Samijaya disajikan dalam berbagai varian isi, seperti rebung, telur puyuh, atau bengkuang, yang dibungkus kulit lumpia tipis dan digoreng hingga renyah.
Rasanya gurih dan sedikit manis, sangat cocok dinikmati sebagai camilan sore hari sambil menikmati suasana jalan Malioboro.
- Menu: Lumpia isi rebung, bengkuang, atau telur puyuh.
- Harga: Rp 3.500–4.000 per buah
- Jam buka: Sekitar pukul 11.00–21.00 WIB setiap hari
- Lokasi: Depan Toko Samijaya, Jl. Malioboro No.18, Suryatmajan, Danurejan
2. Wedang Ronde Mbah Payem

Wedang Ronde Mbah Payem adalah minuman tradisional legendaris yang sudah ada sejak 1965, disajikan di gerobak sederhana di Jl. Kauman, Ngupasan, sebelah barat Alun-alun Utara Yogyakarta.
Ramuan klasiknya dibuat sendiri dari bahan tradisional: manisnya gula jawa, pedas hangatnya jahe segar, lembutnya ronde ketan, kolang-kaling, dan kacang tanah sangrai, semuanya diolah dengan cara ketat dan penuh cinta ala Mbah Payem.
Hingga kini, warisan cita rasa Mbah Payem tetap dilestarikan oleh keluarganya, menjaga keautentikan rasanya yang menenangkan jiwa di udara malam Jogja
- Menu: Minuman jahe hangat dengan ronde (bola ketan isi kacang), kacang manis, dan jahe.
- Harga: Sekitar Rp 7.000 per porsi
- Jam buka: Biasanya malam hingga larut, cek di lokasi (umumnya malam).
- Lokasi: Jl. Kauman, Ngupasan, Gondomanan
3. Lupis Mbah Satinem

Lupis Mbah Satinem adalah jajanan pasar legendaris di Jogja yang telah eksis sejak 1963, terletak di pinggir jalan Jl. Bumijo No.50 (atau No.52-40), Gowongan, Jetis, sekitar 500 meter barat Tugu Jogja.
Disajikan oleh Mbah Satinem sendiri, seorang nenek ramah yang sudah berjualan sejak muda—lupis ini dibungkus daun pisang dan terdiri dari ketan, gatot (singkong fermentasi), cenil yang kenyal, serta tiwul.
Setelah disusun dalam tampah, milupan diberi taburan kelapa parut dan guyuran sirup gula merah kental—hasil racikan tradisional yang dimasak pakai kayu bakar.
- Menu: Lupis ketan dikukus, disajikan dengan kelapa parut dan siraman gula merah.
- Harga: Sangat murah, mulai dari Rp 2.000–3.000 per porsi
- Jam buka: Sejak pagi (biasanya mulai 07.00–06.00 WIB), tergantung stok.
- Lokasi: Depan ruko Jl. Bumijo No.50, Gowongan, Jetis
4. Bakmi Jawa Mbah Mo

Bakmi Jawa Mbah Mo adalah ikon kuliner legendaris di Yogyakarta—berawal dari tahun 1986 oleh Mbah Mo di Desa Code, Trirenggo, Bantul.
Warungnya sangat sederhana, hanya tenda kecil, kursi lincak, dan tungku anglo (kompor arang), yang membuat atmosfernya terasa seperti makan di rumah nenek.
Setiap porsi bakmi dimasak satu per satu, menjaga cita rasa tetap konsisten dengan aroma asap khas hasil dari pengolahan tradisional.
Menu utamanya mencakup bakmi godog (kuah), bakmi nyemek (kuah sedikit), dan bakmi goreng, semuanya memakai telur bebek serta ayam kampung yang memberi rasa gurih kaya dan otentik tanpa kecap atau pemanis berlebihan seperti beberapa bakmi Jawa lainnya.
- Menu: Bakmi dengan kuah kaldu ayam kental khas Gunung Kidul.
- Harga: Rp 7.000 per porsi
- Jam buka: Siang hingga habis (biasanya 11.00–15.00).
- Lokasi: Jl. Parangtritis KM 11, Code, Trirenggo, Bantul
5. Jenang Lempuyangan

Jenang Lempuyangan adalah jajanan tradisional khas Yogyakarta yang disajikan dalam pincuk daun pisang, berlokasi di sudut selatan Pasar Lempuyangan, Jalan Hayam Wuruk, Tegal Panggung.
Warung ini dijalankan turun-temurun sejak era 1950-an—dilanjutkan oleh Bu Gesti, generasi ketiga dari pendiri keluarga dan dikenal karena keautentikan resep serta kualitas bahan.
Varian jenangnya mencakup jenang sumsum (putih dan manis), candil (bola ketan kenyal), mutiara (berbahan tepung kanji), dan gempol—semua disajikan dalam satu pincuk dengan tambahan santan dan siraman gula Jawa khas yang menyeimbangkan rasa manis dan gurih.
- Menu: Jenang pasar berbagai varian seperti sumsum putih, candil, mutiara.
- Harga: Umumnya kurang dari Rp 5.000 per porsi
- Jam buka: Pagi hingga siang (sekitar 06.00–12.00 WIB).
- Lokasi: Jl. Hayam Wuruk, Tegal Panggung, Danurejan
6. Jenang Bu Gesti

Jenang Bu Gesti (sering juga disebut Jenang Gempol Bu Gesti) adalah salah satu jajanan tradisional legendaris yang berada di Pasar Lempuyangan, Jalan Hayam Wuruk, Tegal Panggung, Yogyakarta.
Usaha ini sudah berjalan sejak tahun 1950, dimulai oleh ibu mertua Bu Gesti dan kini dilanjutkan oleh generasi ketiga keluarga tersebut.
Keunikannya terletak pada proses memasak jenang menggunakan tungku kayu tradisional, yang konon masih dipertahankan hingga saat ini untuk menjaga cita rasa autentik.
- Menu: Jenang manis khas pasar, cocok untuk sarapan atau camilan.
- Harga: Kurang dari Rp 5.000 per porsi.
- Jam buka: Pagi hari (biasanya 06.00–10.00 WIB).
- Lokasi: Pasar Lempuyangan, sekitar area stasiun
7. Sate Kere Beringharjo

Sate Kere Beringharjo adalah salah satu kuliner khas Yogyakarta yang sangat legendaris, terkenal di area selatan Pasar Beringharjo tepat di dekat jembatan penyebrangan pasar.
Nama “kere” berarti miskin dalam bahasa Jawa—sate ini pada awalnya dibuat dari bagian jeroan sapi atau koyor (lemak, sandung lamur) sebagai alternatif ekonomis karena daging sapi dulu tergolong mahal.
Dibakar langsung di atas arang dengan bumbu rempah sederhana, sate ini menghasilkan aroma asap khas yang menggugah selera.
Setelah matang, sate dilumuri kecap manis atau disajikan dengan bumbu kacang gurih-manis, menambah cita rasa yang kaya dan memikat pengunjung dari berbagai kalangan, termasuk wisatawan
- Menu: Sate jeroan sapi (kere) dengan bumbu kacang, ditemui di pasar.
- Harga: Rp 2.000 per tusuk
- Jam buka: Pasar pagi hingga siang (sekitar 06.00–12.00 WIB).
- Lokasi: Area Pasar Beringharjo, Jl. Margo Mulyo
8. Soto Bathok Mbah Katro

Soto Bathok Mbah Katro adalah kuliner legendaris di Sleman, Yogyakarta, yang menawarkan pengalaman makan soto dalam mangkuk unik dari tempurung kelapa, menciptakan nuansa tradisional yang otentik di tengah pedesaan persawahan.
Kuahnya bening dan segar, dengan aroma kaldu sapi kuat, diisi nasi, tauge yang renyah, potongan daging sapi lembut, seledri, dan bawang goreng, perpaduan kesederhanaan dan kelezatan alami.
Harga seporsi soto sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp 5.000–6.000, tergantung musim dan tambahan lauk.
Pelengkap seperti tempe goreng (tanpa adonan tepung), sate usus, dan sate telur puyuh tersedia mulai Rp 1.000–2.000 per tusuk, menawarkan variasi rasa manis-gurih yang melengkapi soto Utama.
- Menu: Soto disajikan dalam bathok (batok kelapa), berisi daging dan tetelan.
- Harga: Mulai dari Rp 5.000 per porsi
- Jam buka: Pagi hingga siang (sekitar 08.00–12.00 WIB).
- Lokasi: Sekitar Candi Sambisari, Kalasan, Sleman
Semua jajanan di atas menawarkan pengalaman cita rasa autentik Jogja dengan harga sangat ramah kantong. Jam buka bisa bervariasi tergantung stok dan hari buka, jadi disarankan datang pagi atau malam sesuai kebutuhan. Selamat menikmati jelajah rasa khas Yogyakarta!