7 Kuliner Khas Murah Gunung Kidul yang Lezat dan Favorit
HAIJOGJA.COM – Kuliner khas dari wilayah ini menawarkan cita rasa yang khas dan menggugah selera, mencerminkan kekayaan budaya lokal serta kearifan dalam mengolah bahan-bahan sederhana.
Beragam sajian tradisional diolah dari hasil pertanian dan perkebunan setempat, seperti umbi-umbian, kelapa, dan aneka hasil laut.
Teknik pengolahan yang diwariskan secara turun-temurun membuat hidangan ini tidak hanya lezat tetapi juga menyimpan nilai historis dan identitas masyarakatnya.
Makanan-makanan ini cenderung memiliki cita rasa gurih, manis, dan sedikit pedas, sangat cocok disantap baik sebagai camilan maupun makanan utama.
Kelezatan kuliner daerah ini tidak hanya terletak pada rasa, tetapi juga pada penyajiannya yang otentik dan unik.
Banyak sajian yang menggunakan alat masak tradisional seperti kukusan bambu dan tungku tanah liat, yang memberi aroma khas dan meningkatkan kenikmatan.
Hidangan-hidangan ini sangat digemari wisatawan karena mampu menghadirkan nuansa lokal yang kuat dalam setiap gigitan.
Tak heran jika banyak yang menjadikannya oleh-oleh atau bahkan belajar langsung kepada warga setempat untuk mengetahui proses pembuatannya.
7 Rekomendasi Kuliner Khas Murah Gunung Kidul yang Lezat dan Favorit
Berikut adalah 7 kuliner khas Gunung Kidul yang murah, lezat, dan menjadi favorit masyarakat serta wisatawan:
1. Gimbal Tahu

Gimbal Tahu adalah salah satu kuliner khas Gunung Kidul yang sangat populer, terutama sebagai jajanan atau makanan ringan.
Nama “Gimbal” sendiri merujuk pada tekstur tahu yang digoreng dengan lapisan tepung yang menggembung atau “gimbal,” membuatnya tampak seperti gimbal (keriting) pada rambut.
Makanan ini banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional maupun warung makan di daerah Gunung Kidul.
Pada umumnya, gimbal tahu disajikan dengan sambal yang pedas, memberi sensasi rasa gurih dan pedas yang menggugah selera.
Sambal ini bisa berupa sambal terasi, sambal tomat, atau sambal kecap, tergantung dari penjualnya.
Makanan ini cocok untuk penggemar makanan dengan perpaduan rasa gurih dan pedas.
- Rasa: Gimbal tahu adalah tahu yang digoreng dengan lapisan tepung yang renyah di luar, sementara di dalam tetap lembut. Biasanya disajikan dengan sambal pedas yang menggugah selera.
- Harga: Sekitar Rp 5.000 – Rp 15.000 per porsi, tergantung jumlah dan lokasi.
- Lokasi: Gimbal tahu bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional Gunung Kidul, seperti Pasar Playen atau pasar-pasar di sekitar Wonosari.
2. Sate Klathak

Sate Klathak adalah salah satu kuliner khas dari Gunung Kidul, Yogyakarta, yang sangat populer dan menjadi favorit banyak orang, baik penduduk lokal maupun wisatawan.
Sate ini memiliki ciri khas yang membedakannya dari sate pada umumnya, baik dari segi bahan, cara penyajian, maupun rasa.
“Klathak” sendiri merujuk pada suara yang dihasilkan saat tusukan besi dipukul atau ditekankan saat proses pemanggangan sate.
Kelebihan dari Sate Klathak adalah tekstur daging kambingnya yang empuk meskipun daging kambing dikenal memiliki tekstur keras.
- Rasa: Sate Klathak terbuat dari daging kambing yang dibakar menggunakan tusukan besi. Rasanya gurih dan sedikit pedas, dengan tekstur daging yang empuk dan aromanya yang menggoda.
- Harga: Sekitar Rp 15.000 – Rp 30.000 per porsi, tergantung tempat.
- Lokasi: Banyak penjual Sate Klathak di sekitar daerah Piyungan dan Wonosari, Gunung Kidul, terutama di malam hari.
3. Oseng-Oseng Mercon

Oseng-Oseng Mercon adalah salah satu kuliner khas dari Gunung Kidul yang sangat terkenal karena rasa pedasnya yang luar biasa.
“Oseng-oseng” merujuk pada cara memasak dengan teknik menumis bahan-bahan, sedangkan “mercon” berarti petasan atau ledakan, yang di sini digunakan untuk menggambarkan rasa pedas yang menyengat dan “meledak” di lidah.
Kuliner ini sangat cocok bagi pecinta makanan pedas yang ingin merasakan sensasi rasa yang kuat dan penuh rempah.
Oseng-Oseng Mercon umumnya menggunakan bahan utama daging sapi atau ayam yang dipotong kecil-kecil, serta bahan pelengkap seperti tomat, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan bumbu-bumbu rempah lainnya.
- Rasa: Masakan ini terbuat dari daging ayam atau sapi yang dimasak dengan sambal mercon super pedas. Rasanya sangat menggigit dan bisa membuat siapa saja berkeringat.
- Harga: Sekitar Rp 10.000 – Rp 20.000 per porsi.
- Lokasi: Warung-warung makan di sekitar Wonosari, khususnya yang menyajikan masakan pedas.
4. Nasi Goreng Mbah Gito

Nasi Goreng Mbah Gito merupakan salah satu menu andalan dari Bakmi Jowo Mbah Gito, sebuah warung makan legendaris di Gunung Kidul yang terkenal dengan suasana tradisional Jawa yang kental dan cita rasa masakan yang autentik.
Nasi Goreng Mbah Gito memiliki ciri khas yang membedakannya dari nasi goreng pada umumnya.
Menggunakan nasi merah sebagai bahan dasar, nasi goreng ini menawarkan rasa yang lebih gurih dan tekstur yang lebih kenyal.
Ditambah dengan suwiran ayam kampung dan telur bebek, nasi goreng ini memiliki cita rasa yang kaya dan khas.
Bumbu yang digunakan sederhana namun meresap, memberikan sensasi rasa yang mendalam.
Selain itu, nasi goreng ini juga disajikan dengan acar dan cabai rawit sebagai pelengkap, menambah kesegaran dan sensasi pedas yang menggugah selera.
- Rasa: Nasi goreng ini sangat khas karena dimasak dengan bumbu tradisional dan tambahan bahan seperti ayam, telur, dan sayuran. Rasanya gurih dengan aroma yang khas.
- Harga: Sekitar Rp 10.000 – Rp 20.000 per porsi.
- Lokasi: Nasi Goreng Mbah Gito terkenal di sekitar Wonosari dan sering ditemukan di warung makan lokal di sana.
5. Jadah Tempe

Jadah Tempe adalah kuliner khas dari kawasan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, yang telah menjadi ikon kuliner legendaris sejak tahun 1950-an.
Makanan ini terdiri dari dua komponen utama, jadah (ketan yang dikukus) dan tempe bacem (tempe yang dimasak dengan bumbu manis).
Kombinasi ini menghasilkan rasa manis dari jadah dan gurih dari tempe, menciptakan sensasi rasa yang unik dan memikat.
Dengan harga yang terjangkau dan rasa yang lezat, jadah tempe menjadi pilihan yang tepat untuk dinikmati sebagai camilan atau oleh-oleh khas Yogyakarta.
Bagi Anda yang berkunjung ke Kaliurang, tidak lengkap rasanya tanpa mencicipi kelezatan jadah tempe yang legendaris ini.
- Rasa: Jadah tempe adalah ketan yang dibungkus dengan daun pisang, dimakan bersama tempe bacem yang manis dan gurih. Rasanya sangat khas dan cocok sebagai camilan atau makanan berat.
- Harga: Sekitar Rp 5.000 – Rp 10.000 per porsi.
- Lokasi: Dapat ditemukan di berbagai pasar tradisional di Gunung Kidul, termasuk Pasar Wonosari.
6. Sop Iga Kambing

Sop Iga Kambing khas Gunung Kidul adalah salah satu hidangan yang sangat populer di daerah ini.
Menggabungkan kelezatan daging kambing yang empuk dengan kuah kaldu yang kaya rempah, sop ini menawarkan sensasi rasa yang hangat dan menggugah selera.
Makanan ini sangat cocok dinikmati pada cuaca yang sejuk atau saat perut sedang membutuhkan hidangan yang lezat dan bergizi.
Sop Iga Kambing biasanya disajikan bersama dengan nasi putih hangat. Beberapa tempat juga menyajikan hidangan ini dengan pelengkap seperti sambal, kerupuk, dan irisan daun bawang sebagai penambah rasa.
Terkadang, untuk menambah kenikmatan, sop ini juga disajikan dengan perasan jeruk nipis atau sambal pedas.
- Rasa: Sop iga kambing Gunung Kidul ini memiliki kuah bening yang gurih, dengan daging kambing yang empuk dan bumbu rempah yang meresap. Rasanya segar dan nikmat.
- Harga: Sekitar Rp 20.000 – Rp 30.000 per porsi.
- Lokasi: Warung-warung di sekitar Wonosari atau daerah Nglanggeran juga banyak yang menyediakan sop iga kambing ini.
7. Tumis Pucuk Daun Singkong

Tumis Pucuk Daun Singkong adalah salah satu kuliner tradisional khas Indonesia, khususnya yang banyak dijumpai di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.
Hidangan ini sangat sederhana namun kaya akan rasa dan manfaat gizi.
Tumis Pucuk Daun Singkong terbuat dari pucuk daun singkong muda yang dimasak dengan bumbu sederhana, dan memberikan rasa segar serta gurih yang cocok untuk menemani nasi putih hangat.
Tumis Pucuk Daun Singkong kaya akan serat yang baik untuk pencernaan, serta mengandung berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin A, C, dan kalsium.
Selain itu, daun singkong juga dipercaya dapat membantu meningkatkan stamina dan menjaga kesehatan tulang berkat kandungan mineralnya yang tinggi.
- Rasa: Tumis pucuk daun singkong ini memiliki rasa segar, gurih, dengan sedikit pedas tergantung dari sambalnya. Biasanya disajikan dengan nasi putih hangat.
- Harga: Sekitar Rp 7.000 – Rp 15.000 per porsi.
- Lokasi: Banyak warung makan di Gunung Kidul yang menyediakan tumis daun singkong ini, terutama di daerah sekitar Nglanggeran.
Kuliner-kuliner tersebut tidak hanya murah, tetapi juga memberikan pengalaman rasa yang autentik dari Gunung Kidul. Anda dapat menikmati hidangan-hidangan lezat ini saat berkunjung ke Gunung Kidul, yang juga dikenal dengan keindahan alamnya.