HAIJOGJA.COM – Di tahun 2025, kuliner Jogja semakin beragam dengan hadirnya berbagai sajian yang viral di media sosial.

Ciri khas kuliner-kuliner ini adalah tampilan yang menggugah selera dan inovasi rasa yang unik, sehingga menarik perhatian warga lokal maupun wisatawan.

Banyak di antaranya memadukan cita rasa tradisional dengan sentuhan modern, membuat makanan tersebut tidak hanya enak, tetapi juga menarik untuk difoto dan dibagikan secara daring.

Antrean panjang menjadi pemandangan biasa, terutama di waktu-waktu sibuk seperti sore dan akhir pekan, menunjukkan betapa tinggi minat masyarakat terhadap kuliner tersebut.

Selain rasa dan penampilan yang menggoda, faktor lain yang membuat kuliner ini selalu ramai adalah pengalaman makan yang ditawarkan.

Baik itu dari segi suasana tempat, pelayanan yang ramah, hingga konsep penyajian yang unik, semuanya dirancang untuk memberikan kesan mendalam kepada para pembeli.

Beberapa tempat bahkan menjadi destinasi wajib bagi food vlogger dan influencer kuliner karena keistimewaannya. Tak heran jika kuliner viral ini terus diburu dan tetap eksis meskipun tren makanan cepat berubah.

7 Kuliner Jogja Viral 2025

Berikut adalah 7 kuliner Jogja viral 2025 yang wajib dicoba, lengkap dengan perkiraan harga, rasa dan lokasi:

1. Angkringan Lik Man

Angkringan Lik Man
Angkringan Lik Man (source: Google Maps)

Angkringan Lik Man adalah salah satu ikon kuliner malam Jogja yang legendaris, beroperasi sejak tahun 1960-an dan diwariskan oleh keluarga selama generasi—dari Mbah Pairo hingga Lik Man (Siswo Raharjo) dan kini oleh anak cucunya.

Magnet utamanya adalah Kopi Joss, yaitu kopi hitam panas yang diseduh lalu diberikan sepotong arang panas hingga berbunyi “joss”.

Cara unik ini berasal dari eksperimen menggantikan kopi klothok konvensional dan menghasilkan rasa serta sensasi hangat bercampur aroma arang, dengan harga sangat terjangkau sekitar Rp 5.000 per gelas.

Selain kopi, tersedia beragam nasi kucing, gorengan, sate (telur puyuh, usus, kerang, dan lainnya), serta wedang tradisional (jahe, tape susu), semua ditawarkan dengan harga di bawah Rp 10.000.

  • Harga: Kopi Jos sekitar Rp 5.000, nasi kucing Rp 3.000 – 5.000, sate kere Rp 5.000 – 7.000
  • Rasa: Kopi hitam yang diberi bara membara menciptakan sensasi “cesss” saat diseruput, aromanya kuat, gurih, dan hangat; nasi kucing dan sate kere melengkapi lezatnya suasana malam yang otentik.
  • Lokasi: Jl. Pasar Kembang No. 3, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta. Buka sekitar pukul 18.00–01.00

2. Mie Gacoan Jogja

Mie Gacoan Jogja
Mie Gacoan Jogja (source: Google Maps)

Mie Gacoan merupakan cabang lokal dari brand nasional PT Pesta Pora Abadi, pertama kali muncul pada 2016.

Kini di Jogja, outletnya sudah mencapai 7 cabang di lokasi strategis seperti Babarsari, Gejayan, Kotabaru, Wirobrajan, Taman Siswa, dan lainnya.

Target pasar utamanya adalah remaja, mahasiswa, dan pekerja muda yang mencari makanan cepat, terjangkau, dan cocok buat nongkrong.

Selain karena makanannya “murah dan enak”, tempatnya juga cukup luas, nyaman, dan buka malam, mirip fast food modern ala local.

  • Harga:

Mie Setan/Mie Iblis (level pedas 1–8): Rp 11.000

Mie Angel (tanpa pedas): Rp 10.000

Siomay & Udang Rambutan: Rp 8.500–10.000

Es Genderuwo (minuman jumbo): Rp 9.000

Rasa: Pedas menggigit (level 1–8), gurih porsi besar, sensasi nikmat & nagih; pendamping seperti siomay renyah dan minuman segar semakin melengkapi.

  • Lokasi: Beberapa cabang di Jogja, sering penuh terutama saat malam & akhir pekan.

3. Sate Klathak Pak Bari

Sate Klathak Pak Bari
Sate Klathak Pak Bari (source: Google Maps)

Sate Klathak Pak Bari berada di Pasar Jejeran Wonokromo, Jalan Imogiri Timur (sekitar 12 km dari pusat Yogyakarta), dan buka setiap malam mulai sekitar pukul 09.00 hingga dini hari (~00.00–02.00 WIB).

Keistimewaannya adalah penggunaan tusuk jeruji sepeda besi—bukan bambu—yang berfungsi sebagai penghantar panas, sehingga daging matang merata hingga bagian dalam.

Metode ini menghasilkan bunyi khas “klathak-klathak” saat dibakar, dari sinilah pula nama kuliner ini berasal.

Warung ini semakin terkenal setelah muncul dalam film Ada Apa Dengan Cinta 2, saat adegan Rangga dan Cinta makan sate bersama.

Sejak itu, banyak wisatawan dan influencer kuliner yang penasaran mencoba, membuat antrean jadi pemandangan biasa tiap malam.

  • Harga: Mulai Rp 24.000 per porsi
  • Rasa: Daging kambing empuk juicy, tusukan jeruji besi membuat bumbu meresap maksimal; disajikan dengan kuah kari hangat — perpaduan tradisi & inovasi otentik.
  • Lokasi: Jl. Imogiri Timur No. 5, Pleret, Bantul; buka sekitar pukul 19.00–00.00

4. Golden Geisha (Ramen)

Golden Geisha (Ramen)
Golden Geisha (Ramen) (source: Google Maps)

Golden Geisha menyajikan ramen dengan kuah yang dibuat ala Jepang otentik, dimasak selama berjam-jam—batuan kaldu emas (baitan) maupun kuah shoyu yang kaya rasa, hingga varian paling pedas, tamtam soup.

Restoran ini sangat populer: antre panjang di luar sesi makan, dan sering penuh bahkan sebelum dibuka, terutama di cabang di Jogja City Mall.

Golden Geisha Ramen menghadirkan perpaduan sempurna antara rasa autentik Jepang, bahan premium (wagyu, saikoro beef), presentasi estetis, dan harga terjangkau, membuatnya jadi fenomena kuliner di Jogja.

Untuk pengalaman terbaik, datanglah 30–60 menit sebelum sesi buka dan siap antre, karena tempat ini selalu ramai, apalagi saat akhir pekan.

Jika kamu pecinta ramen yang mencari kualitas rasa dan atmosfer modern, Golden Geisha adalah destinasi yang wajib dicoba di Jogja.

  • Harga: Mulai sekitar Rp 50.000; variant premium (saikoro beef/wagyu) bisa mencapai Rp 100.000+
  • Rasa: Kuah kental creamy dengan topping mewah, kombinasi sedap dan menyejukkan cocok bagi penggemar ramen, dipuji enak walau antre panjang.
  • Lokasi: Jogja City Mall, Sinduadi, Mlati, Sleman; selalu antre, jadi siapkan sabar.

5. Tempo Gelato

Tempo Gelato
Tempo Gelato (source: Google Maps)

Tempo Gelato adalah salah satu destinasi kuliner es krim paling populer di Yogyakarta yang terkenal dengan sajian gelato ala Italia yang autentik.

Tempat ini menyajikan puluhan varian rasa mulai dari yang klasik seperti cokelat, vanilla, dan stroberi, hingga yang unik dan lokal seperti rasa kemangi, jahe, atau klepon.

Tekstur gelatonya lembut dan padat, berbeda dengan es krim biasa, serta dibuat dari bahan-bahan segar tanpa pengawet.

Pelanggan dapat mencicipi terlebih dahulu sebelum memilih rasa, dan gelato disajikan dalam cup atau cone dengan harga mulai dari sekitar Rp20.000 hingga Rp35.000 tergantung ukuran dan topping.

Suasana di Tempo Gelato juga menjadi daya tarik tersendiri. Interiornya bergaya industrial vintage, dengan dekorasi artistik yang sangat Instagramable dan cocok untuk bersantai.

Pengunjung sering menjadikan tempat ini bukan hanya sebagai tempat makan, tetapi juga sebagai spot nongkrong dan berfoto.

Tempo Gelato memiliki beberapa cabang strategis di Jogja seperti di Prawirotaman, Kaliurang, dan Tamansiswa, yang selalu ramai baik oleh wisatawan maupun warga lokal.

Kombinasi rasa gelato yang variatif, kualitas premium, dan atmosfer tempat yang cozy membuat Tempo Gelato menjadi salah satu ikon kuliner manis di Yogyakarta.

  • Harga: Bervariasi (60+ varian), kisaran Rp 15.000–30.000 per scoop (perkiraan umum untuk gelato premium).
  • Rasa: Tekstur lembut dan kaya rasa; pilihan topping dan kombinasi menyegarkan cocok untuk cuaca tropis.
  • Lokasi: Cabang di pusat kota Jogja, selalu ramai siang hingga malam; biasanya dekat area perbelanjaan.

6. Bubur Hayam

Bubur Hayam
Bubur Hayam (source: Google Maps)

Bubur Hayam Kotabaru merupakan tempat bubur ayam yang legendaris dan kekinian, buka dari pagi (06.00 WIB) hingga malam (22.00 WIB), sehingga bisa dinikmati sebagai sarapan, makan siang, maupun makan malam.

Terletak di Jl. Johar Nurhadi No. 5, Kotabaru, Gondokusuman, pusat kota Jogja (belakang RS Bethesda), dengan cabang di Tasura, Sorosutan, dan Lowanu.

Buburnya lembut dan gurih, tersedia beberapa varian: bubur biasa, toping rempelo ati, kuning telur ayam kampung mentah (“pelor”), hingga spesial dengan kombinasi lengkap.

Pengunjung juga dapat menambah topping sendiri seperti kuah, sambal kacang, dan daun bawang, sesuai selera.

  • Harga: Sekitar Rp 10.000-an per porsi
  • Rasa: Bubur ayam legit dengan kuah gurih; varian bubur ketan hitam dengan susu menambah cita rasa creamy dan unik
  • Lokasi: Jl. Johar Nurhadi, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta; cocok sebagai sarapan hangat

7. Iga Bakar Si Bangor

Iga Bakar Si Bangor
Iga Bakar Si Bangor (source: Google Maps)

Iga Bakar Si Bangor menyajikan iga sapi (juga kambing atau ayam) yang dagingnya sangat empuk karena dimasak lewat tiga tahap—direbus berbumbu, digoreng, lalu dibakar—lalu dihidangkan panas mengepul di atas cobek atau hotplate kecil, menjaga kehangatan dan aroma menggugah selera.

Cita rasanya perpaduan gurih, manis, dan pedas, dengan pilihan level kepedasan sesuai selera; teksturnya juicy dan gampang lepas dari tulang.

Menu utama dibanderol mulai dari ±Rp 12.000 hingga Rp 35.000-an, menjadikannya favorit mahasiswa dan wisatawan.

Selain iga bakar sapi, tersedia juga sup iga, koyor bakar, serta surabi sebagai penutup, yang kerap menjadi pilihan pelengkap setelah makan.

Warung yang berlokasi di Sorosutan (Umbulharjo) dan cabang lain seperti di Lippo Plaza dan Wirosaban, Jogja, buka dari siang hingga malam (11.00–20.00 WIB), dan selalu ramai terutama di akhir pekan.

  • Harga: Menu iga bakar mulai kisaran Rp 30.000–60.000 (perkiraan hotplate iganya)
    podjokjogja.com
  • Rasa: Iga sapi bakar empuk dengan bumbu manis-gurih; disajikan panas di atas wajan, aroma & sensasi makan jadi lebih “nendang”; disediakan juga koyor bakar & sop balungan
  • Lokasi: Jl. Ki Ageng Pemanahan No. 41–184, Sorosutan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta