7 Gua Alam Eksotis di Gunung Kidul Cocok untuk Kamu Jelajahi Saat Liburan!
HAIJOGJA.COM – Gunungkidul menyimpan pesona gua-gua alam eksotis yang terbentuk secara alami selama ribuan tahun.
Gua-gua ini memiliki ornamen stalaktit dan stalagmit yang menakjubkan, menciptakan pemandangan bawah tanah yang menyerupai dunia lain.
Suasana di dalam gua cenderung sejuk dan tenang, memberikan pengalaman yang menenangkan sekaligus menantang bagi para penjelajah alam.
Selain keindahan visualnya, beberapa gua juga memiliki aliran sungai bawah tanah yang bisa diarungi dengan tubing atau body rafting, menambah daya tarik petualangan bagi wisatawan.
Selain menawarkan keindahan geologis, gua-gua ini juga menyimpan nilai budaya dan spiritual yang tinggi bagi masyarakat sekitar.
Banyak dari gua tersebut digunakan sebagai tempat meditasi atau ritual, memperkaya pengalaman wisata dengan nuansa mistis dan historis.
Akses menuju gua-gua ini umumnya memerlukan sedikit usaha, seperti menyusuri hutan atau menuruni tebing, sehingga memberikan sensasi eksplorasi yang otentik.
Kombinasi antara tantangan alam, panorama unik, dan cerita lokal menjadikan gua-gua alam di wilayah ini sebagai destinasi yang tak terlupakan.
7 Rekomendasi Gua Alam Eksotis di Gunung Kidul Cocok untuk Kamu Jelajahi Saat Liburan!
Berikut 7 gua alam eksotis di Gunung Kidul yang cocok untuk dijelajahi saat liburan lengkap dengan jam operasional, harga tiket masuk, dan lokasinya:
1. Gua Pindul

Gua Pindul adalah salah satu gua karst paling terkenal di Gunung Kidul yang menawarkan sensasi cave tubing—yaitu menyusuri sungai bawah tanah dengan mengapung menggunakan ban pelampung.
Gua ini memiliki panjang sekitar 300–350 meter dan lebar sekitar 4–5 meter, serta dikelilingi stalaktit dan stalagmit indah, termasuk formasi besar yang disebut Soko Guru, stalaktit setinggi 7 meter yang butuh lima rentangan tangan orang dewasa untuk mengelilinginya.
Jalur cave tubing terbagi menjadi tiga zona: zona terang, remang, dan gelap abadi.
Di zona terang, kamu bisa berenang dan bahkan lompat dari ban saat cahaya matahari menembus lubang atap gua, fenomena yang sering disebut “cahaya surga” bila dikunjungi sekitar pukul 09.00–10.00 WIB .
- Jam operasional: 07.00–16.30 WIB setiap hari
- Harga masuk:
Tiket kawasan: Rp 10.000
Tiket gua: Rp 40.000
- Paket cave tubing: Rp 40.000–60.000 (tergantung paket domestik atau internasional)
- Lokasi: Dusun Gelaran II, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo (±7 km selatan Wonosari)
2. Gua Tanding

Gua Tanding adalah gua sungai bawah tanah yang ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 2016 oleh Mbah Harto Tanding saat menggali sumur.
Berbeda dari gua-gua tubing lain, di sini pengunjung menyusuri lorong sepanjang ±450 m menggunakan perahu karet, bukan ban.
Lorongnya cukup luas, lebarnya 4–9 m dan tinggi atap gua mencapai 5–16 m dan memiliki kedalaman air hingga 4 meter.
Selama perjalanan ±1,5 jam (total ±900 m bolak-balik), kamu akan dibawa melewati tiga zona yaitu terang, remang, dan gelap total, lengkap dengan formasi stalaktit dan stalagmit yang berkilau saat diterangi lampu senter, kadang tampak bak batu kristal.
- Jam operasional: 06.00–16.00 WIB setiap hari
- Harga masuk: Rp 150.000/orang, termasuk cave boating dan pemandu
- Lokasi: Gelaran II, Seropan, Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo (berdekatan dengan Gua Pindul)
3. Gua Jomblang

Gua Jomblang merupakan gua vertikal unik yang terbentuk akibat runtuhan tanah dan vegetasi ribuan tahun lalu, menciptakan sinkhole raksasa selebar sekitar 50 meter dan menjadi pintu masuk menuju dasar gua yang hutan purba serta sungai bawah tanah.
Untuk masuk ke dalam, pengunjung harus menuruni tebing sedalam 15–80 meter menggunakan teknik vertical caving (SRT), dengan empat opsi jalur tergantung keberanian dan pengalaman.
Di dasar gua, lorong sepanjang ±300–350 meter mengarah ke Luweng Grubug, lokasi fenomena “cahaya surga”, kolom sinar matahari yang menembus celah gua antara pukul 10.00–12.00, menghasilkan pemandangan dramatis dan magis.
- Jam operasional: 09.00–14.00 WIB, waktu terbaik menyaksikan “cahaya surgawi” antara pukul 10.00–12.00
- Harga masuk: Rp 450.000/orang (sudah termasuk rapeling, guide, asuransi, makan siang)
- Lokasi: Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu
4. Gua Kalisuci (cave tubing)

Gua Kalisuci adalah destinasi cave tubing ikonik di Gunung Kidul yang memadukan petualangan menyusuri sungai bawah tanah dengan keindahan formasi karst.
Lokasinya ada di Dusun Jetis, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, sekitar 50–60 km dari Yogyakarta—dapat dicapai dalam 1,5–2 jam perjalanan.
Pertama-tama kamu akan melewati area hutan dan menuruni tebing menggunakan tangga berbatu sebelum memasuki jalur air.
Di dalam gua, kamu akan mengarungi sungai sepanjang 500‑700 meter selama 1,5–2 jam, melewati minimal tiga gua horizontal dan dua jalur sungai terbuka, lengkap dengan jeram alami dan stalaktit‑stalagmit eksotis.
- Jam operasional: 08.00–16.00 WIB setiap hari
- Harga masuk: ±Rp 70.000/orang penuh paket cave tubing
- Lokasi: Jetis, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu
5. Gua Watu Joglo

Gua Watu Joglo dikenal sebagai tujuan petualangan alam dan sejarah di Desa Putat, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul.
Dinamakan “Watu Joglo” karena atap guanya yang menyerupai bentuk rumah tradisional Joglo, lengkap dengan keberadaan batu “Kelir” datar di pintu masuk sebagai latar alami layaknya panggung wayang.
Untuk masuk ke mulut gua, pengunjung melewati anak tangga dan gazebo istirahat, kemudian menelusuri sungai dangkal, diapit bebatuan sungai selebar ±1 km.
Aliran airnya tenang, nikmat disusuri berjalan kaki sambil menyusuri jejak pejuang yang dulu bersembunyi di gua ini, bahkan ada legenda tersangkut mutiara dan butiran emas di bebatuannya
- Jam operasional: 08.00–17.00 WIB setiap hari
- Harga masuk: Gratis (self‑guided, hanya biaya parkir dan donasi kecil untuk pedagang lokal)
- Lokasi: Dusun Putat, Desa Kepil, Kecamatan Patuk
6. Gua Langse

Gua Langse adalah gua vertikal terpencil yang terletak di tebing tinggi kawasan selatan Gunung Kidul (Desa Girijati, Purwosari), menghadap langsung ke Samudra Hindia.
Daya tariknya bukan hanya pesona stalaktit dan stalagmit, tetapi juga panorama laut biru dan deburan ombak dari mulut gua yang terbuka.
Tempat ini kerap dipilih untuk meditasi atau ritual spiritual, terutama pada malam Selasa dan Jumat Kliwon, terkait legenda pertemuan Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul.
Menuju Gua Langse memerlukan perjuangan, kamu harus menuruni puluhan anak tangga batu kapur dan jalur tebing terjal hingga sekitar 150–300 meter dari parkiran.
- Jam operasional: 06.00–17.00 WIB setiap hari
- Harga masuk: Rp 10.000/orang; parkir motor Rp 3.000, mobil Rp 5.000
- Lokasi: Desa Girijati, Kecamatan Purwosari (tepi tebing menghadap laut selatan)
7. Gua Jlamprong

Gua Jlamprong berada di Desa Wisata Mojo, Pedukuhan Mojo, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu—±7 km (±15 menit) sebelah timur Kota Wonosari.
Lorongnya bertipe horizontal freatik, panjang efektif 572 m menurut catatan Pokdarwis, namun total jaringan bisa mendekati 1 km bila menyusur hingga “pintu keluar” Gua Sinden/ Gesing.
Trek bercampur air dangkal, lumpur, dan bagian berbatu, waktu tempuh rata‑rata 1‑1,5 jam dengan tiga zona cahaya (terang, remang, gelap).
Di dalamnya tersimpan formasi stalaktit‑stalagmit aktif yang masih “menetes”, termasuk Soko Guru—stalaktit raksasa yang airnya dipercaya membawa berkah.
- Jam operasional: 24 jam (namun disarankan memasuki gua pada siang hari dan bersama pemandu lokal)
- Harga masuk: Sekitar Rp 45.000/orang (termasuk guide, safety gear, asuransi; harga bisa berubah)
- Lokasi: Semuluh Lor, Dusun Ngeposari, Kecamatan Semanu
Semua gua ini menawarkan pengalaman yang unik, dari tubing dan boating hingga rappeling dan eksplorasi ekstrem. Jangan lupa bawa senter/headlamp, persiapkan fisik sesuai medan, dan gunakan pemandu lokal bila diperlukan untuk keselamatan. Selamat berpetualang di keindahan bawah tanah Gunung Kidul!