3 Fenomena Astronomi Oktober 2025 Ada Hujan Meteor dan Komet, Bagaimana Cara Lihatnya?
HAIJOGJA.COM — Bulan Oktober 2025 akan kembali menghadirkan sejumlah fenomena astronomi yang bisa diamati langsung dari Bumi.
Mulai dari hujan meteor hingga melintasnya komet baru yang ditemukan awal tahun ini.
Menurut penjelasan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hujan meteor terjadi ketika meteoroid terbakar saat memasuki atmosfer Bumi.
Objek tersebut biasanya berasal dari sisa komet atau asteroid yang juga mengorbit Matahari.
Saat terbakar, proses itu menghasilkan cahaya yang kita lihat sebagai meteor.
Sementara itu, komet merupakan benda langit yang tersusun dari gas beku, debu, dan batuan, yang dalam kondisi tertentu bisa terlihat dengan mata telanjang.
Fenomena Astronomi Oktober 2025
1. Hujan Meteor Draconid (8 Oktober 2025)
Awal Oktober akan dihiasi oleh hujan meteor Draconid, tepatnya pada 8 Oktober 2025.
Menurut laman Earthsky, fenomena ini muncul ketika Bumi melewati sisa debu yang ditinggalkan oleh Komet 21P/Giacobini-Zinner.
Hujan meteor Draconid dikenal unik karena titik radiant-nya berada paling tinggi di langit saat Matahari mulai terbenam, sehingga bisa lebih mudah diamati.
2. Hujan Meteor Orionid (22-23 Oktober 2025)
Fenomena berikutnya adalah hujan meteor Orionid yang diperkirakan terjadi pada 22–23 Oktober 2025.
Hujan meteor ini berasal dari partikel debu yang dilepaskan oleh Komet Halley.
Komet Halley sendiri mengorbit Matahari setiap 76 tahun.
Ketika Bumi melintasi jalurnya, partikel kecil masuk ke atmosfer dengan kecepatan tinggi.
Gesekan tersebut menimbulkan cahaya berwarna-warni yang sering terlihat seperti bintang jatuh.
3. Komet Lemmon (22 Oktober 2025)
Selain hujan meteor, Komet C/2025 A6 (Lemmon) diprediksi melintas dekat orbit Bumi pada 22 Oktober 2025.
Komet ini pertama kali ditemukan oleh Mount Lemmon Survey (MLS) di Amerika Serikat pada Januari 2025.
Awalnya, objek ini dikira asteroid karena terlihat seperti bintang redup.
Namun hasil pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa itu adalah komet.
Astronom memperkirakan Komet Lemmon akan mencapai titik terdekat dengan Bumi pada minggu ketiga Oktober 2025.
Tips Melihat Fenomena Astronomi Oktober 2025
Agar bisa menyaksikan fenomena langit ini dengan jelas, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan:
– Pilih lokasi minim polusi cahaya: Cari area terbuka jauh dari lampu kota, misalnya pantai, perbukitan, atau pedesaan.
– Waktu terbaik pengamatan: Hujan meteor biasanya terlihat jelas mulai tengah malam hingga menjelang subuh, sedangkan komet bisa lebih mudah diamati saat langit benar-benar gelap.
– Gunakan mata telanjang: Untuk hujan meteor, tidak diperlukan teleskop atau teropong. Justru dengan mata telanjang area pandang lebih luas.
– Untuk komet: Teropong atau teleskop bisa membantu melihat ekor dan detail cahaya komet lebih jelas.
– Bawa perlengkapan pendukung: Siapkan tikar atau kursi santai, jaket hangat, serta kamera bila ingin mengabadikan momen.