HAIJOGJA.COM – Tampak senyuman bahagia begitu jelas terpancar dari wajah Yubita Hida Aprilia. Meskipun menghadapi keterbatasan ekonomi dan kehilangan sebagian kaki kanannya akibat tumor tulang.

Yubita merasa sangat bersyukur karena dikelilingi oleh orang-orang baik hati yang memberikan bantuan tanpa memandang sebelah mata.

Saat ini, dia sedang menerima tawaran bantuan berupa kaki palsu baru dari Dirlantas Polda DIY, yang disampaikan oleh Kombespol Alfian Nurrizal S.H., SIK., M.Hum., serta beberapa komunitas sosial lainnya.

Ini merupakan momen yang membahagiakan bagi Yubita. Selama tujuh tahun terakhir, tepatnya sejak tanggal 15 September 2017, dia telah melewati hari-hari dengan kaki kanan yang harus diamputasi karena tumor tulang di Rumah Sakit Orthopedi Solo.

Keputusan untuk menjalani prosedur amputasi diambil untuk mencegah tumor menyebar lebih luas ke bagian tubuh lain. Pada saat itu, tumor telah merusak bagian telapak kaki hingga ke betis, pada gadis yang berasal dari Desa Termas, Kecamatan Karangrayung, Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah.

Yubita mengalami rasa sakit akibat tumor tulang selama ia menjalani pendidikan dari SD hingga SMP. Selama masa itu, ia terpaksa menggunakan penyangga kaki atau kruk.

Setelah amputasi, ia harus mengandalkan kaki palsu dari rumah sakit untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

“Setelah lima tahun, saya harus mengganti kaki palsu lagi dengan mengunjungi rumah sakit di Solo untuk diukur dan lain-lain.

Namun, saya tidak bisa melakukannya karena pada waktu itu ayah saya telah meninggal dunia,” kata mahasiswa Program Studi Bahasa Indonesia Fakultas Ilmu Budaya UGM angkatan 2023 ini.

Akhirnya, ia menggunakan kaki palsu yang bisa dia dapatkan dari perajin lokal di daerahnya. Pada saat itu, dia harus membelinya dengan biaya sendiri.

Kaki palsu yang dia gunakan sekarang memiliki tampilan yang lebih manusiawi dan menyerupai bentuk kaki asli.

“Memang lebih nyaman menggunakan kaki palsu dari rumah sakit. Kaki palsu yang saya gunakan sekarang ini memiliki titik penopang yang kurang stabil dan sering tergelincir,” jelasnya.

Karena itu, dia merasa sangat bersyukur ketika mendengar bahwa ada bantuan kaki palsu baru dengan desain yang lebih manusiawi seperti yang pertama kali dia gunakan.

Dia tidak pernah membayangkan akan mendapatkan bantuan seperti ini. Bahkan, ketika Kombespol Alfian Nurrizal bertanya tentang kebutuhannya saat ini, dia terlihat sedikit terdiam, hampir tidak percaya bahwa saat ini dia sedang mengalami momen seperti ini. Kemudian, dengan penuh keyakinan, dia menjawab bahwa dia membutuhkan kaki palsu baru.

“Saya hanya membutuhkan kaki palsu, Pak. Kebutuhan untuk kuliah, seperti laptop dan sepeda, sudah difasilitasi oleh UGM,” jelasnya sambil mengucapkan terima kasih kepada Kombespol Alfian Nurrizal atas tawarannya.

Kepala Dirlantas Polda DIY, Kombespol Alfian Nurrizal S.H., SIK., M.Hum., yang bertemu dengan Yubita pada Kamis (24/8) di Kantor Humas dan Protokol UGM, mengatakan bahwa dia mengetahui cerita Yubita melalui media sosial. Dia merasa prihatin dengan kondisi Yubita dan merasa tergerak untuk membantu.

“Setelah membaca cerita Yubita di media sosial, saya melihat semangat luar biasa untuk dapat masuk ke UGM. Karena itu, saya ingin menawarkan bantuan dan berharap dengan bantuan kaki palsu baru, Yubita dapat berjalan dengan baik dan mendukungnya dalam mencapai impian-impian yang diinginkan,” ujar alumnus Magister Ilmu Hukum FH UGM ini.

Sementara itu, Kepala Biro Pelayanan Kesehatan Terpadu UGM, Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes., mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada Yubita.

Dia berharap bahwa apa yang telah dilakukan oleh Kombespol Alfian Nurrizal bisa menginspirasi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.