Waspada! 5 Tanda Perusahaan Bahaya, Bisa Diketahui Saat Wawancara Kerja
HAIJOGJA.COM – Wawancara kerja idealnya menjadi ajang bagi kandidat dan perusahaan untuk saling memahami secara lebih mendalam.
Namun, tak jarang pelamar terlalu berambisi mendapatkan pekerjaan hingga luput menyadari bahwa proses seleksi ini juga bisa membuka sisi negatif atau red flag dari perusahaan.
Andrew McCaskill, seorang pakar karier dari LinkedIn, menekankan bahwa wawancara bukan sekadar sarana untuk mempromosikan diri, melainkan juga kesempatan untuk menilai apakah budaya dan nilai-nilai perusahaan sejalan dengan apa yang kamu cari.
“Kamu harus menggunakan wawancara itu untuk mengajukan pertanyaan dan mengetahui apakah posisi serta perusahaan tersebut cocok untukmu,” ujar McCaskill, disadur dari Parade, Kamis (31/7/2025).
Berikut ini beberapa tanda peringatan yang sebaiknya kamu waspadai selama proses wawancara kerja.
5 Tanda Perusahaan Bahaya, Bisa Diketahui Saat Wawancara Kerja
Yuk, cek apa saja tanda bahanya!
1. Tidak Jelasnya Budaya dan Nilai Perusahaan
Salah satu indikasi negatif utama yang perlu diwaspadai adalah ketika perusahaan tidak mampu memberikan penjelasan konkret mengenai prinsip dan nilai yang mereka pegang.
Banyak perusahaan mengaku mendukung work-life balance, namun tak semuanya membuktikan hal itu dalam praktiknya.
Menurut McCaskill, “Tidak mendapatkan jawaban yang jelas selama wawancara seputar nilai-nilai dan komitmen perusahaan mungkin merupakan tanda bahwa nilai-nilai perusahaan dan nilai-nilai kamu tidak selaras,” kata McCaskill.
Sebagai pencari kerja, sebaiknya kamu aktif mengajukan pertanyaan seperti, “Apa yang telah dilakukan perusahaan dalam tiga tahun terakhir untuk mendukung keberlanjutan?”.
Selain itu, bisa juga mengajukan pertanyaan soal, “Bagaimana perusahaan memastikan keseimbangan kerja dan hidup karyawan?”.
2. Pewawancara Menghindari Pembahasan Soal Gaji
Jika saat wawancara topik mengenai gaji dan tunjangan tidak dibahas secara terbuka, dan justru digantikan dengan promosi fasilitas seperti makanan gratis, ruang santai, atau budaya kerja yang santai, kamu patut waspada.
Menurut Emily Crowley, penasihat karier dari Resume Genius, hal semacam ini bisa menjadi petunjuk bahwa perusahaan berusaha mengalihkan fokus dari kompensasi yang sebenarnya tidak kompetitif.
Walau berbagai fasilitas tambahan bisa menjadi nilai plus, hal tersebut tidak seharusnya menutupi pentingnya transparansi dan keadilan dalam penawaran gaji dan tunjangan.
3. Proses Wawancara yang Kurang Profesional
Perusahaan yang benar-benar menghargai calon karyawannya biasanya akan menunjukkan sikap profesional sejak awal proses rekrutmen.
Tanda-tanda seperti jadwal wawancara yang sering berubah secara tiba-tiba, pewawancara yang tidak siap, atau komunikasi yang tidak teratur bisa menjadi cerminan kondisi manajemen yang tidak tertata dengan baik.
McCaskill menyarankan agar kamu meninjau ulasan perusahaan atau berbicara langsung dengan karyawan yang ada untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang lingkungan kerja di sana.
Meski begitu, perlu dipahami bahwa dalam beberapa situasi, perekrut juga bisa mengalami kendala yang memaksa mereka menunda atau menjadwal ulang wawancara.
“Saya pernah menjadi manajer perekrutan. Saya telah merekrut 1.000 orang dalam karier saya. Dan terkadang saya harus membatalkan sebuah wawancara,” ucap penasihat karier dari Resume Builder, Stacie Haller, dikutip dari CNBC.
Tetap penting bagi kedua pihak untuk menunjukkan rasa hormat terhadap waktu satu sama lain.
4. Terdapat Tekanan untuk Selalu Tersedia di Luar Jam Kerja
Jika selama wawancara pihak perusahaan sering menyebut tentang fleksibilitas waktu atau kesiapan bekerja di malam hari maupun akhir pekan, hal tersebut bisa menjadi indikasi bahwa lembur dianggap sebagai hal biasa dan ekspektasi kerja mungkin berlebihan.
Mandy Steinhardt, pelatih karier, menyampaikan bahwa tanda-tanda semacam ini seringkali disampaikan secara halus, namun tetap harus diwaspadai sejak awal proses rekrutmen.
Bila kamu tidak keberatan bekerja di luar jam kerja, penting untuk tetap menanyakan berapa lama biasanya lembur dilakukan dan bagaimana sistem kompensasi yang diterapkan.
5. Minimnya Kejelasan Informasi
Salah satu tanda bahwa ada yang tidak beres dalam proses wawancara adalah ketika setelah sesi berlangsung, kamu masih belum memahami secara pasti mengenai peran yang dilamar, tanggung jawab utama, atau bagaimana struktur tim yang akan kamu masuki.
Menurut McCaskill, jika manajer perekrutan terus-menerus memberikan jawaban yang samar, sebaiknya kamu menggali informasi lebih lanjut atau menindaklanjuti dengan pertanyaan tambahan.
Kamu juga dianjurkan untuk menghubungi karyawan di perusahaan tersebut lewat platform seperti LinkedIn guna memperoleh wawasan langsung terkait pengalaman kerja di sana.
Nah, itulah tanda-tanda yang harus pelamar waspadai saat wawancara kerja, jangan sampai tertipu.