Warga Patangpuluhan Jogja Ubah Sampah Jadi Pupuk untuk Pertanian Produktif, Ini Kata Wali Kota Yogyakarta
HAIJOGJA.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta berencana akan memperluas pembangunan Unit Pupuk Organik (UPO) pada setiap kemantren dengan memanfaatkan bahan baku dari dedaunan dan sisa dapur rumah tangga.
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, menjelaskan langkah ini penting untuk mengurangi volume sampah yang menumpuk di depo.
“Kalau di setiap kemantren ada UPO, maka sampah organik tidak lagi dibawa ke depo. Sebaliknya, bisa kembali ke masyarakat dalam bentuk pupuk yang bermanfaat untuk pertanian perkotaan,” ujar Hasto saat meninjau lahan produktif milik warga RW 07, Patangpuluhan, Wirobrajan, Kamis (4/9/2025), dikutip dari Harian Jogja.
Warga Patangpuluhan Jogja Ubah Sampah Jadi Pupuk
Lahan pertanian yang ada di bantaran Sungai Winongo dulunya kumuh kini berubah menjadi ruang hijau berkat kerja keras Kelompok Tani Winongo Asri.
Menurut Hasto, bantaran sungai itu cocok dijadikan lokasi pengolahan pupuk karena banyak ditumbuhi vegetasi.
“Kami sedang mencari lokasi yang tepat, dan salah satunya di bantaran Sungai Winongo ini,” jelasnya.
Selain dedaunan, UPO juga akan mengolah sampah dapur rumah tangga.
Sehingga, sampah organik tidak menumpuk di depo, melainkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pupuk yang bisa langsung dimanfaatkan.
Hasto juga memuji kreativitas warga RW 07 yang sudah lebih dulu mengolah sampah lewat budidaya maggot.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya efektif mengurangi sampah organik, tetapi juga memberi nilai tambah.
“Saya sangat kagum dengan apa yang dilakukan para anggota KWT Winongo Asri. Budidaya maggot ini bukan hanya sekadar inovasi, tapi bukti nyata kepedulian warga terhadap lingkungan,” ujarnya.
Ia menegaskan, inisiatif warga adalah kunci utama dari pengelolaan lingkungan di Jogja.
“Kekuatan utama Jogja ada di warganya. Kalau semangat ini ditularkan ke wilayah lain, saya optimis persoalan sampah bisa diselesaikan,” kata Hasto.
Ketua RW 07 Patangpuluhan, Elly Popika Sari, menambahkan bahwa Kelompok Tani Winongo Asri aktif menjaga bantaran Sungai Winongo agar tetap bersih.
Selain menanam sayur, warganya juga fokus mengolah sampah organik dan membudidayakan maggot.
“Dengan kegiatan ini, masyarakat bisa menjaga kebersihan sekaligus meningkatkan ketahanan pangan keluarga,” ujar Elly.
Ia berharap dukungan Pemkot Jogja bisa membuat kawasan bantaran sungai terus berkembang sebagai ruang hijau produktif sekaligus contoh pengelolaan lingkungan berbasis komunitas.