HAIJOGJA.COM – Sebuah penemuan mengejutkan terjadi di Kepanjen, Jaranan, Banguntapan, Bantul. Seorang pekerja yang sedang menggali septic tank menemukan kerangka manusia yang sudah tidak utuh.

Kerangka itu diduga merupakan jasad prajurit yang tewas dalam peperangan jaman dulu.

Penemuan kerangka itu terjadi pada Minggu (8/10/2023) lalu. Rakam (46), warga Krinjing, Kajoran, Kabupaten Magelang, mengaku kaget saat melihat tulang-tulang manusia terkubur di kedalaman sekitar 1,5 meter.

Ia juga menemukan struktur gigi manusia di antara tulang-tulang itu.

Rakam kemudian melaporkan temuannya kepada kepala tukang dan pemilik rumah. Pada Senin (9/10/2023) pagi, pemilik rumah melaporkan penemuan itu ke Polsek Banguntapan.

Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan pemeriksaan. Mereka juga meminta keterangan dari saksi-saksi dan tokoh masyarakat setempat.

Menurut Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry, rumah tersebut sudah ada sejak tahun 1980.

“Menurut keterangan pemilik rumah dulu tanah tersebut dibeli pada sekitar tahun 1980 dan kemudian dibangun rumah yang masih berdiri sampai saat ini. Dan sebelum dibangun rumah lokasi tersebut adalah tanah kosong,” ujar Jeffry.

Jeffry mengatakan kerangka itu sudah rapuh dan sulit diidentifikasi. Ia mengatakan polisi telah meminta bantuan dari Inafis Polres Bantul untuk mengetahui usia dan identitas kerangka itu.

Sementara itu, Ketua RT 08 Kepanjen, Damar Megantara, menduga kerangka itu adalah prajurit jaman dulu yang tewas dalam peperangan.

Ia mengatakan daerah Banguntapan dekat dengan Kotagede yang merupakan bekas kerajaan Mataram.

“Dari cerita sesepuh sini diduga tengkorak itu adalah prajurit jaman dulu. Mengingat lokasi Banguntapan ini kan dekat dengan wilayah Kotagede yang seperti diketahui merupakan bekas kerajaan juga, jadi pasti ada peperangan yang menewaskan prajurit di sekitar sini,” kata Damar.

Damar berharap penemuan kerangka itu bisa menjadi bahan penelitian sejarah dan budaya daerahnya. Ia juga berharap tidak ada lagi penemuan serupa yang mengganggu ketenangan warga.

“Saya berharap ini bisa menjadi bahan belajar bagi kita semua tentang sejarah daerah kita. Dan semoga tidak ada lagi penemuan seperti ini yang bikin resah warga,” ucapnya.