Usai Viral Undang Akademisi Zionis Peter Berkowitz, PBNU Minta Maaf: Saya Khilaf
HAIJOGJA.COM — Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf minta maaf usai viral pihaknya mengundang salah satu tokoh zionis bernama Dr. Peter Berkowitz.
Dalam keterangan tertulisnya, 27 Agustus 2025, Gus Yahya menyebut khilaf lantaran kurangnya pengecekan latar belakang.
“Saya mohon maaf atas kekhilafan dalam mengundang Dr. Peter Berkowitz tanpa memperhatikan latar belakang zionisnya,” kata Yahya.
Menurutnya, hal ini terjadi semata-mata karena kekurangcermatan saya dalam melakukan seleksi dan mengundang narasumber.
Bersama dengan itu, ia menegaskan bahwa ormas keagamaan tersebut tetap mendukung kemerdekaan Palestina.
“Sikap saya dan PBNU dalam masalah Palestina tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang,” tandasnya.
Pihaknya memastikan tetap mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk memiliki negara yang merdeka dan berdaulat.
“Saya dan PBNU mengutuk tindakan-tindakan genocidal yang brutal yang dilakukan oleh pemerintah
Israel di Gaza,” lanjutnya.
Oleh karena itu, PBNU mengajak semua pihak dan aktor internasional untuk bekerja keras menghentikan genosida di Gaza dan mengusahakan terciptanya perdamaian.
Sebelumnya, nama Peter Berkowitz menjadi sorotan setelah pihak Rektorat Universitas Indonesia (UI) mengundangnya sebagai narasumber dalam acara Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Program Pascasarjana UI pada Sabtu (23/8/2025) lalu.
Kehadiran Berkowitz di Balairung UI menuai kritik tajam lantaran akademisi itu dikenal sebagai figur akademik yang kerap membela Israel, dan bersuara lantang menentang dukungan terhadap Palestina.
Dia pernah menulis buku berjudul Israel and the Struggle over the International Laws of War (2012). Buku ini diterbitkan oleh Hoover Institution Press. Isinya, membela Israel terhadap berbagai kritik hukum internasional—seperti Goldstone Report dan insiden flotila Gaza.
Sejalan dengan viralnya kabar ini, kedatangan Berkowitz di acara PBNU pun terungkap.
Pada sebuah dokumentasi acara, Peter Berkowitz terlihat diundang untuk menjadi salah satu narasumber dalam Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU).
AKN NU adalah kaderisasi tertinggi PBNU yang diikuti puluhan peserta terpilih dan menghadirkan narasumber internasional. Tujuannya agar kader-kader terbaik NU memahami peta geopolitik global dan mampu menavigasi arah perjuangan NU ke depan.
AKN NU dirancang sebagai program intensif untuk mencetak pemimpin masa depan NU di level nasional. Para peserta akan dibekali pengetahuan strategis mengenai aktor global, kawasan penting dunia, hingga isu-isu internasional yang relevan bagi posisi Indonesia dan NU dalam konstelasi global.