Usai Udang, AS Temukan Cengkeh Indonesia Terkontaminasi Radioaktif Cs-137
HAIJOGJA.COM — Amerika Serikat (AS) kembali mendeteksi dugaan kontaminasi radioaktif pada produk pangan asal Indonesia.
Setelah kasus udang, kini giliran cengkeh yang terindikasi mengandung isotop radioaktif Cesium-137.
Dilansir dari laman resmi US Food and Drug Administration (FDA), otoritas AS memblokir impor seluruh rempah-rempah dari PT NJS, Indonesia, usai inspektur federal menemukan kandungan Cs-137 pada kiriman cengkeh yang masuk ke California.
Temuan ini terjadi setelah FDA lebih dulu mengeluarkan peringatan impor pada Agustus terhadap PT Bahari Makmuri Sejati (BMS Foods), eksportir udang Indonesia yang memasok jutaan kilogram ke AS setiap tahun.
Hingga kini, belum ada kepastian apakah kontaminasi pada udang dan cengkeh berasal dari sumber yang sama.
FDA bersama Customs and Border Protection (CBP) masih melanjutkan penyelidikan, mengingat jarak fasilitas pengolahan kedua produk itu sekitar 800 kilometer di Indonesia.
Dugaan Sumber Kontaminasi
Menurut Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), kontaminasi radioaktif kemungkinan berasal dari logam cair atau besi tua di area industri dekat pabrik pengolahan udang di Indonesia.
Badan pengawas nuklir nasional juga melaporkan adanya isotop radioaktif di sebuah lokasi di luar Jakarta.
Pakar kedokteran nuklir dari Georgia Institute of Technology, Steve Biegalski, menyebut ada kemungkinan bahan radioaktif itu berasal dari daur ulang peralatan medis lama yang mengandung Cesium-137.
Selain itu, faktor lain seperti kontainer transportasi atau metode pengiriman yang terkontaminasi, baik truk, kapal, maupun bahan pendukung lain, juga berpotensi menjadi sumber cemaran.
“Kontaminasi jenis ini kemungkinan berasal dari daur ulang peralatan medis lama yang mengandung cesium 137,” kata Steve Biegalski.
Respons Pemerintah Indonesia
Menanggapi temuan ini, Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Bara Khrishna Hasibuan, menyatakan pemerintah akan segera menindaklanjuti laporan dari AS.
“Sebetulnya sudah beberapa hari kami menerima laporan dari AS. Ternyata produk cengkeh juga terkontaminasi. Tapi ini masih laporan awal, jadi kami akan telusuri lebih lanjut sumbernya,” ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (2/10/2025).
Ia menambahkan bahwa fokus investigasi sebelumnya masih tertuju pada kasus udang, sehingga asal lokasi cengkeh yang terpapar belum dapat dipastikan.