UMY Buka Program Magang ke Luar Negeri, Daftar Negara Bertambah!
HAIJOGJA.COM — Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membuka program magang ke luar negeri bagi mahasiswanya.
Program ini membuka peluang agar para mahasiswa menjadi lulusan yang siap bersaing di pasar kerja global.
Melalui program ini, mahasiswa didorong untuk mendapatkan pengalaman kerja internasional yang relevan dengan tuntutan dunia kerja saat ini.
“Kita sudah mulai mengirim mahasiswa untuk magang di Malaysia dan Taiwan. Ke depan, peluang kerja lulusan juga terbuka di Arab Saudi untuk bidang keperawatan, serta di Jepang untuk sektor teknik, manufaktur, dan logistik,” ujar Wakil Rektor Bidang Mutu, Reputasi, dan Kemitraan UMY Slamet Riyadi di Yogyakarta, Jumat. 19 September 2025.
Langkah ini sejalan dengan strategi internasionalisasi yang menjadi arah utama UMY dalam menyiapkan lulusan unggul.
Selain menjalin kerja sama dengan BUMN dan perusahaan nasional, universitas ini juga aktif memperluas kemitraan di level global guna mendukung pengalaman kerja mahasiswa yang sesuai dengan kebutuhan industri.
UMY mendorong seluruh program studi dan fakultas untuk meningkatkan kolaborasi dengan mitra industri sesuai bidang keilmuan masing-masing.
Tujuannya agar mahasiswa mendapatkan tempat magang atau praktik kerja lapangan (PKL) yang relevan dengan kompetensinya serta memberikan dampak positif bagi perusahaan.
“Perusahaan juga memperoleh kontribusi sesuai bidang mahasiswa. Hal ini bisa menekan risiko mismatch setelah lulus,” katanya.
Target UMY adalah menambah setidaknya sepuluh mitra aktif baru setiap tahunnya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk mendukung penempatan mahasiswa magang secara berkelanjutan.
Slamet menegaskan bahwa pengalaman kerja sebelum lulus menjadi faktor penting dalam meningkatkan kesiapan kerja lulusan.
Magang di luar negeri dinilai memberikan pengaruh besar tidak hanya pada penguasaan keterampilan teknis, tetapi juga dalam pengembangan soft skill yang diperlukan di lingkungan kerja internasional.
“Mahasiswa bisa belajar beradaptasi, berkomunikasi lintas budaya, dan memahami etos kerja internasional,” ujarnya.
Keberhasilan program ini diukur dari jumlah mahasiswa yang berhasil menjalani pengalaman kerja di perusahaan mitra serta tingkat serapan lulusan ke dalam dunia usaha, industri, dan kerja (Dudika).
Saat ini, UMY telah menjalin kemitraan dengan berbagai perusahaan nasional dan internasional, termasuk BUMN seperti PT Telkom dan perusahaan-perusahaan di Jepang.
Di sisi kelembagaan, UMY juga tengah menjajaki kerja sama dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) untuk mendukung penempatan lulusan keperawatan di Arab Saudi.
Berdasarkan hasil tracer study, rata-rata lulusan UMY mampu memperoleh pekerjaan dalam kurun waktu tiga bulan setelah kelulusan.
Melalui kolaborasi strategis dengan mitra Dudika nasional dan global, UMY berkomitmen untuk mencetak sumber daya manusia yang mampu bersaing di pasar kerja internasional.
“Kami menargetkan waktu tunggu kerja yang lebih singkat sekaligus peningkatan kualitas karier lulusan, termasuk dari sisi besaran gaji awal yang masih perlu ditingkatkan,” ujar dia.