HAIJOGJA.COM — Uji coba Malioboro full pedestrian akan dilaksanakan selama 24 jam pada Selasa (7/10) besok.

Seluruh kendaraan bermotor dilarang melintas di kawasan Malioboro mulai tengah malam nanti.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho mengatakan bahwa pihaknya bersama sejumlah instansi dan stakeholder telah menyiapkan seluruh aspek rekayasa lalu lintas untuk mendukung pelaksanaan uji coba tersebut.

“Ya, full pokoknya sampai besok, 24 jam. Di jam 00.00 mulai kita melakukan proses penutupan,” jelas Arif, Senin (6/10/2025).

Skema Rekayasa Lalu Lintas Selama Uji Coba

Arif menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas yang diberlakukan serupa dengan skema saat musim padat pengunjung di kawasan Malioboro.

Semua kendaraan akan dialihkan mulai dari depan Hotel Inna Garuda menuju Jalan Pasar Kembang.

“Kalau (kendaraan) ngedrop barang kan nggak tiap jam. Nanti kan ada, kalau mau ngedrop ya kita berikan akses. Kalau Bus Trans boleh, kan memang bagian layanan,” paparnya.

Menurut Arif, pelaksanaan uji coba diperkirakan tidak akan menyebabkan gangguan lalu lintas signifikan karena tidak bertepatan dengan masa liburan panjang.

“Selama ini kan yang lewat di Malioboro itu yang betul-betul beraktivitas di area Malioboro itu kan hanya sekitar 15% sampai 20% dari jumlah lalu lintas,” ujarnya.

Fokus Pengamanan dan Titik Rawan Kepadatan

Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Jogja AKP Alvian Hudayat menuturkan bahwa fokus pengamanan akan diarahkan ke ruas jalan kecil atau sirip-sirip Malioboro, serta area sekitar Simpang Jlagran di ujung Jalan Pasar Kembang.

“Yang kami antisipasi ini di sirip-sirip (jalan Malioboro), kalau di sirip dalam yang ujung tembus ke Malioboro itu memang ditutup, kalau yang dari luar itu nanti ada petugas yang berjaga,” jelas Alvian.

Ia menambahkan bahwa tim gabungan dari kepolisian dan Dishub akan menyiapkan tim urai untuk mengantisipasi potensi kemacetan di Simpang Jlagran.

“(Antisipasi kepadatan simpang Jlagran) nanti dari kami dengan Dishub akan ada tim urai. Memang nggak 24 jam full tapi kami memperhitungkan jam-jam padat. Kalau mulai terjadi hambatan yang membuat lalu lintas melambat langsung diurai,” sambungnya.

Tujuan Uji Coba Malioboro Full Pedestrian

Pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin timbul apabila kebijakan Malioboro full pedestrian diterapkan secara permanen. Dengan begitu, pemerintah dapat menyiapkan langkah penyelesaian lebih komprehensif sebelum penerapan resmi.
“Momen ini (uji coba) sebagai belanja masalah ketika full Malioboro pedestrian, memang nggak sempurna tapi berusaha mendekati terbaik bilamana diberlakukan ke depannya. Momen HUT Jogja ini kita jadikan momentum lah,” pungkas Arif.