Tradisi Nguras Enceh 1 Suro di Makam Raja-Raja Imogiri Diserbu Ribuan Warga
HAIJOGJA.COM – Tradisi Nguras Enceh 1 Suro merupakan ritual tahunan yang digelar di kompleks Makam Raja-Raja Imogiri, Bantul, setiap datangnya bulan Suro dalam penanggalan Jawa.
Ribuan warga dari berbagai wilayah memadati kompleks Makam Raja-Raja Imogiri di Kabupaten Bantul pada Jumat (27/6/2025), membawa botol untuk mengambil air dari genthong (enceh) warisan keraton.
Kemacetan sempat terjadi di gerbang masuk dan keluar area makam akibat tingginya jumlah pengunjung.
Tradisi ini dikenal sebagai Nguras Enceh, yakni pembersihan wadah air peninggalan Kesultanan Ngayogyakarta dan Kesunanan Surakarta.
Dikutip dari Tribun News, Menurut Raden Medono Rekso Sastro Wisani, Carik Puroloyo Pajimatan Imogiri, kegiatan ini rutin dilakukan setiap 1 Suro, terutama saat bertepatan dengan Jumat Kliwon atau alternatifnya pada Selasa Kliwon.
Antusiasme masyarakat sangat tinggi, karena banyak yang meyakini air dari enceh ini membawa berkah, seperti kelancaran usaha atau kesehatan.
Tak sedikit warga dari luar DIY datang sejak malam sebelumnya dan bermalam di sekitar area makam demi mendapatkan air berkah tersebut.
Raden Medono menjelaskan bahwa enceh merupakan hadiah dari kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya, Aceh, Turki, dan Berma.
Dulu, genthong ini digunakan Sultan Agung untuk berwudhu sebelum salat Jumat yang secara spiritual diyakini dilakukan di Mekkah.
Makam tersebut dibangun pada 1632 di atas tanah yang disebut berasal dari Mekkah, menjadikannya tempat yang sarat makna keislaman.
Sebelum prosesi utama, warga juga menggelar kirab siwur dari kantor Kapanewon Imogiri ke area makam sebagai simbol kebersamaan antara rakyat dan raja.
Prosesi tirakatan dan Mubeng Beteng diadakan malam sebelumnya sebagai bagian dari ritual spiritual masyarakat.
Salah satu warga, Masirah (70) dari Prambanan, mengaku datang untuk tolak bala dan mendoakan kesehatan bagi keluarganya.
Ia telah mengikuti tradisi ini sejak kecil, menggunakan air dari enceh untuk diminum dan dicampurkan ke sumur rumahnya.
Meski menempuh perjalanan jauh dengan sepeda motor, ia merasa usaha tersebut sebanding dengan harapan yang dibawanya.