HAIJOGJA.COM — Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkakan bagaimana falsalah hidup DIY hamemayu hayuning bawono hidup dalam keseharian masyarakat.

Salah satunya dengan memastikan kondisi sungai tetap bersih.

Hal ini sebagaimana nilai luhur Jawa tersebut memiliki makna untuk terus berupaya menjaga lingkungan hidup, termasuk sungai.

“Bagaimanapun, sungai bersih ini bagian dari hamemayu hayuning bawana yang diakui oleh UNESCO,” ungkap Sri Sultan pada kegiatan Bersih-Bersih Sungai dan Tebar Benih Ikan di Sunai Perkotaan Yogyakarta, Jumat (19/9).

Acara tersebut turut dihadiri oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan.

Hamemayu Hayuning Bawana Tecermin pada Sungai yang Bersih

Sri Sultan menjelaskan, terdapat tiga poin utama untuk memaknai filosofi Jawa tersebut.

Secara sederhana, “hamemayu” berarti ‘meyayangi’, “hayuning” bermakna ‘kedamaian’ atau ‘harmoni’, dan “bawana” berarti ‘dunia’.

Ia menegaskan bahwa sungai bersih merupakan perwujudan dari filosofi hamemayu hayuning bawana.

“Kenapa sungai harus bersih? Yang dimaksud hamemayu hayuning bawono itu sebetulnya ada tiga poin. Tapi poin yang pertama yang punya relevansi dengan peristiwa hari ini, yaitu keselamatan alam atau lingkungan, yang hanya dimungkinkan karena kebijakan manusia. Jadi mau dijaga atau mau dirusak, itu terserah manusianya,” ujar Sri Sultan.

Menurut Sri Sultan, pelibatan masyarakat dalam kegiatan pelestarian sungai adalah hal penting.

Ia menekankan bahwa menjaga lingkungan tidak perlu diperdebatkan, melainkan menjadi tindakan bersama.

Filosofi hamemayu hayuning bawana, yang menjadi dasar penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO, juga dapat terus diperkuat melalui aktivitas konkret seperti ini.

“Marilah kita punya kesadaran bagaimana sungai ini bersih. Jangan membuang sampah atau benda-benda lain yang bikin kotor sungai. Dan khusus Sungai Code ini, saya berharap bisa menjadi percontohan secara nasional. Semoga saja apa yang kita usahakan ini bisa memengaruhi warga lain dalam upaya kita menjaga kali ini bersih,” ungkapnya.

Peran Strategis Sungai dalam Kehidupan

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Maryadi Utama, menyampaikan bahwa aksi bersih-bersih sungai bertujuan mengajak semua pihak merenungi pentingnya menjaga kelestarian sungai.

Menurutnya, sungai bukan sekadar aliran air, tetapi merupakan sumber kehidupan bagi manusia, hewan, tumbuhan, dan biota lainnya.

“Jika sungai kita bersih, airnya bisa digunakan kembali untuk kebutuhan sehari-hari, baik untuk pertanian, perikanan, maupun kebutuhan rumah tangga. Sungai yang bersih juga mencegah tersumbatnya aliran, sehingga menghindarkan kita dari bencana banjir yang merugikan wilayah sepanjang aliran sungai,” jelasnya.

Maryadi juga menegaskan bahwa edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya tidak membuang sampah ke sungai terus dilakukan secara konsisten.

Menurutnya, penumpukan sampah di sungai akan menciptakan lingkungan yang kotor, bau, dan menjadi sarang penyakit.

“Mari kita jaga bersama dan membangun kesadaran bahwa sungai adalah aset berharga yang harus kita jaga dan kita pelihara bersama. Dan kegiatan ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan kita semua untuk menjaga kelestarian sungai sebagai sumber kehidupan,” imbuhnya.