Sosialisasi Batik Bagi PKK Sleman, Upaya Lestarikan Budaya Sekaligus Tingkatkan Kreativitas
HAIJOGJA.COM – Kegiatan sosialisasi batik bagi PKK Sleman kembali digelar sebagai langkah nyata dalam melestarikan budaya lokal sekaligus mendorong kemandirian ekonomi kreatif masyarakat.
Sosialisasi batik bagi Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman resmi digelar pada Selasa, 3 Juni 2025, di Gedung Dekranasda Kabupaten Sleman, sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya sekaligus pemberdayaan ekonomi kreatif lokal.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, bekerja sama dengan TP PKK Kabupaten Sleman.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, serta Ketua TP PKK Sleman, Parmilah Harda Kiswaya.
Dalam sambutannya, Danang Maharsa menyampaikan bahwa sosialisasi ini penting sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap batik Sleman agar semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakatnya sendiri.
“Kami berharap batik khas Sleman tidak hanya dilestarikan secara turun temurun, tetapi juga menjadi identitas yang dibanggakan serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Danang.
Sementara itu, Parmilah Harda Kiswaya menegaskan peran penting PKK sebagai garda terdepan dalam menjaga budaya lokal.
“Kegiatan ini menjadi langkah konkret PKK untuk ikut menjaga warisan budaya batik. Melalui kader-kader PKK, kami bisa menularkan pengetahuan ini ke masyarakat luas, termasuk generasi muda,” ucapnya.
Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari kalangan pengrajin batik Sleman dan akademisi yang menjelaskan sejarah, makna filosofi, serta teknik membatik baik secara tradisional maupun modern.
Kegiatan juga dilengkapi dengan demo teknik cap dan pewarnaan alami, serta sesi tanya jawab interaktif.
Dalam sesi tersebut, peserta dikenalkan pada motif-motif khas Sleman, seperti motif Salak Pondoh, Gunung Merapi, dan Prambanan, yang menjadi kekayaan visual dari batik daerah.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga menyampaikan harapannya agar batik Sleman dapat terus berkembang dan bersaing di pasar nasional bahkan internasional.
“Batik Sleman punya karakter kuat, baik dari motif maupun cerita lokal yang dibawa. Sosialisasi seperti ini penting agar masyarakat makin mengenali, mencintai, dan memanfaatkannya dalam keseharian,” kata perwakilan Disperindag Sleman, Sri Lestari, S.E.
Kegiatan ini disambut antusias oleh kader PKK dari seluruh kecamatan di Sleman.
Peserta tak hanya mengikuti materi secara pasif, tetapi juga aktif mencoba menggambar pola batik serta berdiskusi mengenai peluang usaha rumahan berbasis batik.
Dengan adanya sosialisasi batik ini, diharapkan kader PKK Sleman tidak hanya menjadi pengguna batik, tetapi juga promotor, pelestari, bahkan pelaku usaha batik lokal.
Pemerintah Kabupaten Sleman sendiri berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian budaya melalui edukasi dan pembinaan masyarakat.