Serba-Serbi HUT Ke-80 RI di Monas, Mulai dari Makan Gratis Hingga Keseruan Malam Puncak Perayaan
HAIJOGJA.COM – Perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia pada Minggu (17/8/2025) berlangsung semarak di kawasan Monas dan Istana Merdeka.
Sejak pagi buta, warga sudah berdatangan ke Monas. Ada yang datang sebagai panitia, penjaga stan bazar UMKM, hingga rombongan pengunjung yang ingin ikut merasakan kemeriahan.
“Itu langit masih gelap, tapi sudah mulai banyak pengunjung datang ke Monas. Saat pembagian makanan, antreannya luar biasa panjang,” cerita Zulfa, salah satu pemilik stan, dikutip dari Kompas.
Untuk memudahkan masyarakat mengikuti prosesi detik-detik proklamasi di Istana Merdeka, panitia menyediakan layar besar di area Monas.
Meski matahari terik, semangat warga tak surut. Ada yang memilih duduk di depan layar menanti acara dimulai, ada pula yang berteduh di bawah pepohonan.
Seperti Nurhayatun (40), warga Cengkareng yang setiap tahun rutin datang bersama keluarganya.
“Iya biasanya memang setiap 17 Agustus saya ke sini, buat merayakan hari kemerdekaan,” ujarnya.
Lain halnya dengan Mamun (63) yang datang seorang diri memakai kaos merah.
Bagi Mamun, ini adalah pengalaman pertamanya menyaksikan langsung perayaan kemerdekaan di Monas.
“Sudah dari lama sebenarnya mau ke sini kalau 17 Agustus, tapi baru bisa sekarang,” katanya.
Sorak-sorai semakin riuh saat atraksi udara dari TNI AU menghiasi langit Jakarta.
Mulai dari aksi terjun payung, pengibaran bendera merah putih raksasa, hingga pesawat yang melesat sambil meninggalkan jejak asap merah putih, semuanya disambut tepuk tangan dan teriakan kagum warga.
“Keren! Keren!” seru pengunjung sambil bersorak dan bertepuk tangan usai atraksi.
Serba-Serbi HUT Ke-80 RI di Monas
Inilah serba-serbi kemeriahan HUT Ke-80 RI di Monas:
1. Makan Gratis
Sekitar 600 UMKM ikut serta menyediakan makanan gratis di area Monas untuk memeriahkan HUT RI ke-80.
Setiap stan menyiapkan 500 porsi yang dibagikan empat kali, yakni pukul 08.00, 10.30, 16.00, dan 18.30 WIB.
Aturan pembagian dibuat agar tertib, tetapi di lapangan banyak warga yang mengambil lebih dari satu porsi.
Akibatnya, sejumlah pengunjung kehabisan jatah.
“Iya nih, saya enggak dapat, soalnya banyak yang pada ngambil lebih dari satu,” keluh Reni (29), dikutip dari Kompas.
Hal senada disampaikan Erni (69), yang berharap tahun depan ada mekanisme lebih ketat, misalnya dengan memberi stempel di tangan penerima makanan.
Keluhan juga datang dari pemilik stan.
Maya, salah satu penjaga, mengaku warga ada yang “berstrategi” dengan menyembunyikan makanan dulu lalu kembali antre di stan lain.
Meski begitu, keberadaan makanan gratis tetap disambut antusias.
Ifah, warga Petogogan, bahkan berhasil membawa pulang enam porsi. Ia menjelaskan makanan itu untuk rombongan kampungnya yang tidak ikut antre.
“Alhamdulillah makanan gratisnya membantu ya buat kami yang belum sarapan, kami berangkatnya pagi enggak sempat sarapan,” ujarnya.
Hingga pembagian terakhir sore hari, antrean warga masih mengular.
2. Perlombaan Tradisional
Selain suguhan makanan, kawasan Monas juga diramaikan lomba-lomba rakyat.
Di sisi barat, tujuh pohon pinang disiapkan untuk dipanjat para peserta.
Namun hingga batas waktu pukul 16.00 WIB, belum ada tim yang berhasil meraih hadiah-hadiah yang tergantung di atasnya.
Di sisi timur, suasana lebih meriah dengan lomba tarik tambang.
Partai final antara tim “Merah Putih” dan “Pagar Alam” berlangsung seru, dan akhirnya dimenangkan oleh tim “Pagar Alam”.
Tak seperti panjat pinang, lomba ini cukup daftar di tempat dan bisa langsung ikut.
Ada juga permainan ringan untuk anak-anak, seperti lomba memasukkan pensil ke dalam botol.
Semua berlangsung penuh tawa dan sorakan penonton.
3. Nobar di Depan Istana Merdeka
Menjelang sore, pasukan kirab membawa bendera pusaka menuju Istana Merdeka.
Warga yang berkumpul di depan istana menyaksikan prosesi penurunan bendera lewat dua layar raksasa.
Setiap gerakan pasukan disambut tepuk tangan meriah.
Banyak pengunjung tak ingin melewatkan momen ini yaitu ada yang sibuk memotret, merekam video, hingga menyiarkan langsung ke media sosial.
4. Malam Puncak Perayaan
Setelah upacara di Istana Merdeka usai, keramaian bergeser kembali ke Monas untuk malam puncak perayaan.
Mobil-mobil karnaval mulai berjejer, dihias sesuai ciri khas masing-masing kementerian dan instansi.
Misalnya, mobil Kementerian Kehutanan dihias layaknya hutan, sementara Kementerian UMKM menampilkan replika warung.
Suasana makin meriah ketika rombongan TNI membagikan kaos dari atas mobil, dan sorakan paling riuh terdengar saat mobil milik Polri melintas.
Puncaknya, langit Monas dihiasi kembang api selama lima menit.
Warga makin bersorak ketika Presiden RI Prabowo Subianto ikut menyapa masyarakat dari atas mobil karnaval.