HAIJOGJA.COM – Seminar nasional di Gunungkidul menjadi ajang penting untuk menyoroti kembali peran strategis penyuluh pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan.

Peran penting penyuluh pertanian dalam mewujudkan kemandirian pangan kembali menjadi topik utama dalam Seminar Nasional bertajuk Kebangkitan Peran Penyuluh Pertanian, yang digelar di Gunungkidul sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Pekan Daerah (PEDA) XVII KTNA DIY.

Seminar ini diprakarsai oleh DPW dan DPD Perhiptani Kabupaten Gunungkidul, sekaligus menjadi bagian dari persiapan DIY menjelang Pekan Nasional KTNA yang akan berlangsung di Gorontalo.

Dilansir dari Gunungkidul Kab, Ketua Perhiptani DIY, Ir. Asikin Chalifah, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat serta peran aktif para penyuluh pertanian dalam mendukung program swasembada pangan yang berkelanjutan.

Menurut Asikin, hasil dari seminar ini akan dijadikan masukan dalam Rapat Kerja Nasional DPP Perhiptani yang dijadwalkan pada Juli mendatang.

Ia berharap, masukan tersebut dapat berkontribusi dalam perumusan kebijakan pertanian nasional, termasuk mempercepat pencapaian swasembada pangan yang menjadi fokus Kementerian Pertanian.

Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, turut membuka seminar dan memberikan apresiasi kepada Perhiptani. Ia menekankan peran strategis penyuluh pertanian sebagai penghubung antara kebijakan dan pelaksanaannya di lapangan, serta sebagai penggerak inovasi di tingkat lokal.

Di tengah kondisi geografis Gunungkidul yang menantang, Joko menilai keberadaan penyuluh menjadi kunci sukses program ketahanan pangan.

Joko juga menegaskan komitmen Pemkab Gunungkidul dalam memperkuat sektor pertanian melalui peningkatan kapasitas SDM penyuluh, pemanfaatan teknologi digital, serta sinergi lintas sektor.

Selain seminar, PEDA XVII KTNA DIY juga menyelenggarakan forum Temu Petani Milenial yang menargetkan generasi muda.

Dalam kesempatan tersebut, Joko mengajak generasi Z untuk menjadi pionir pertanian digital dan berkontribusi menciptakan pertanian yang modern dan berkelanjutan.

Acara ini diikuti oleh ratusan penyuluh, akademisi, dan praktisi dari berbagai wilayah di DIY dan menjadi momentum penting untuk mempertegas kembali peran strategis penyuluh dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional ke depan.