Sekecil ini Gaji Guru dan Dosen Dibanding Negara Tetangga, Urutan Berapa?
HAIJOGJA.COM — Gaji guru dan dosen di Indonesia yang masih rendah menjadi perhatian seluruh masyarakat.
Tak tertinggal Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyadari masih kurangnya apresiasi finansial terhadap profesi pendidik.
Menurut Sri, hal ini merupakan salah satu tantangan pengelolaan keuangan negara.
Mengingat, anggaran negara yang digunakan untuk sektor pendidikan sudah mencapai 20 persen, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang.
“Banyak di media sosial saya selalu mengatakan, ‘oh, menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya tidak besar. Ini salah satu tantangan bagi keuangan negara. Apakah semuanya harus keuangan negara atau ada partisipasi dari masyarakat?” ujarnya pada Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI), Kamis, 7 Agustus 2025.
Rendahnya kesejahteraan guru dan dosen di Indonesia menimbulkan polemik tersendiri dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Bahkan apabila dibandingkan dengan profesi pendidik di luar negeri, Indonesia masih jauh dari harapan.
Sebuah survei mengumpulkan rata-rata gaji pokok dosen perguruan tinggi negeri di Indonesia dan Asia Tenggara.
Survei ini membandingkan gaji pokok 36 dosen perguruan tinggi negeri sepanjang tahun 2024 secara kualitatif sejak 4 April hingga 23 April 2025 dengan upah minimum (UMR) masing-masing daerah.
Hasilnya, jika dibandingkan, rata-rata gaji pokok dosen perguruan tinggi Indonesia lebih rendah dibanding lima negara Asia Tenggara lainnya.
Sebut saja Kamboja yang memberikan gaji pokok kepada dosen perguruan tinggi negeri sebesar 6,6 kali upah minimum.
Kemudian ada pula Vietnam yang memberikan gaji pokok 3,42 kali dari upah minimum (UMR) kepada dosen-dosennya.
Sedangkan di Indonesia, rata-rata gaji sebesar 1,32 kali dari upah minimum.
Bahkan masih ada dosen yang mendapatkan gaji di bawah UMR.
Gaji Dosen Indonesia Dibanding Negara ASEAN
Untuk lebih lengkapnya, berikut data rata-rata gaji pokok dosen perguruan tinggi negeri di Indonesia dibanding tujuh negara Asia Tenggara.
1. Singapura
- Gaji per bulan: 5.262 dollar AS atau sekitar Rp 85,5 juta
- Perbandingan upah minimum: 1,48 kali lipat.
2. Brunei Darussalam
- Gaji per bulan: 1.433 dollar AS atau sekitar Rp 23,3 juta.
- Perbandingan upah minimum: 0,002 kali lipat.
3. Kamboja
- Gaji per bulan: 1.366 juta dollar AS atau sekitar Rp 22,2 juta
- Perbandingan upah minimum: 6,63 kali lipat
4. Thailand
- Gaji per bulan: 1.348 dollar AS atau sekitar Rp 21,9 juta
- Perbandingan upah minimum: 4,10 kali lipat
5. Malaysia
- Gaji per bulan: 1.126 juta dollar AS atau sekitar Rp 18,3 juta
- Perbandingan upah minimum: 3,41 kali lipat
6. Vietnam
- Gaji per bulan: 650 dollar AS atau sekitar Rp 10,5 juta
- Perbandingan upah minimum: 3,42 kali lipat
7. Filipina
- Gaji per bulan: 471 dollar AS atau sekitar Rp 7,6 juta
- Perbandingan upah minimum: 0,02 kali lipat
8. Indonesia
- Gaji per bulan: 207 dollar AS atau sekitar Rp 3,37 juta per bulan
- Perbandingan upah minimum: 1,32 kali lipat
Angka ini menunjukkan bahwa gaji dosen di Indonesia berada di posisi terbawah dari kedelapan negara di Asia Tenggara.
Gaji bukan menjadi satu-satunya perkara dalam hal kesejahteraan guru dan dosen.
Mengingat beban kerja guru dan dosen lebih tinggi dari imbalan yang didapatkan.
Bahkan jika dibandingkan dengan pekerja di sektor lain, terlihat jelas ketimpangannya.
Jika dosen rata-rata bekerja 56,7 jam per minggu dengan upah Rp14.113 per jam, pekerja umum bekerja 40 jam per minggu dan bayaran Rp18.566 per jam.<span;>Gaji Guru dan Dosen