Profil Ferry Juliantono, Menkop Pengganti Budi Arie di Reshuffle Kabinet Terbaru
HAIJOGJA.COM — Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle terhadap sejumlah posisi penting dalam Kabinet Merah Putih, termasuk di lima kementerian strategis.
Salah satu yang terdampak yakni Kementerian Koperasi yang dipimpin oleh Menteri Budi Arie.
Menteri Sekretaris Presiden (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengumumkan bahwa Budi Arie telah menyelesaikan tugasnya sebagai Menteri Koperasi.
Maka dari itu, Prabowo mengganti Budi Arie dengan Ferry Joko Juliantono.
Ferry sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi dan telah bekerja mendampingi Budi Arie dalam urusan kementerian tersebut.
Adanya perombakan kabinet ini disampaikan langsung oleh Prasetyo Hadi pada Senin, 8 September 2025, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
“Atas berbagai pertimbangan, masukan, dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh Bapak Presiden, maka pada sore hari ini sekaligus Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan,” kata Prasetyo.
Ferry Juliantono bukan nama baru dalam dunia politik dan gerakan koperasi nasional.
Ia lahir di Jakarta pada 27 Juli 1967, dan dikenal luas sebagai kader senior Partai Gerindra, tempat ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra.
Dalam bidang akademik, Ferry meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) pada tahun 1993.
Ia kemudian melanjutkan studi pascasarjana di FISIP Unpad, dengan konsentrasi Ekonomi Politik Internasional, yang diselesaikannya pada tahun 2006.
Sebelum aktif di Gerindra, karier politiknya dimulai pada tahun 2010 saat bergabung dengan Partai Demokrat.
Namun, pengaruh Ferry dalam dunia politik semakin menguat setelah ia berpindah ke Gerindra, di mana ia mulai mendapatkan lebih banyak tanggung jawab dan posisi penting di partai.
Selain memiliki rekam jejak politik yang panjang, Ferry juga aktif dalam dunia koperasi.
Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).
Namanya bahkan masuk dalam buku “Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia” karya Irsyad Muchtar, yang mencatatnya sebagai salah satu tokoh penting gerakan koperasi nasional.
Pengalaman Ferry di sektor koperasi mencakup berbagai posisi strategis, mulai dari Sekretaris Dewan Pembina Induk KUD (Inkud) hingga Ketua Dekopinwil DKI Jakarta.
Ferry juga dikenal sebagai aktivis yang memperjuangkan nasib petani, nelayan, buruh, dan masyarakat agraria.
Ia terlibat langsung dalam berbagai aksi demonstrasi yang memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
Bagi Ferry, koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, melainkan wadah perjuangan rakyat yang dapat menjadi instrumen penguatan ekonomi berbasis komunitas.