HAIJOGJA.COM — Sekelompok pemuda di Dusun Trini, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta berinisiatif melakukan kegiatan bersih-bersih di Selokan Mataram.

Hal ini berawal dari keprihatinan terhadap kondisi Selokan Mataram yang dulunya kotor dan dipenuhi sampah.

Tanpa disangka, aksi lingkungan itu kini berkembang menjadi ide kreatif berupa wisata kano di aliran selokan bersejarah tersebut.

Inisiatif ini digagas oleh Ilham Haris Almeida Rahman (22) bersama para pemuda RT 07 RW 18, Kalurahan Trihanggo, Kapanewon Gamping.

Berkat gotong royong warga, selokan yang dulu identik dengan citra kumuh kini bertransformasi menjadi kawasan air yang bersih dan menarik untuk dikunjungi.

Berawal dari Momen Agustusan

Ide tersebut muncul pada Agustus lalu ketika para pemuda berencana mengadakan lomba di sekitar Selokan Mataram.

Sebelum acara dimulai, mereka bersama warga melakukan aksi bersih-bersih untuk menata lingkungan.

“Ada momentum waktu Agustusan itu bersih-bersih selokan karena digunakan untuk lomba,” kata Ilham, Selasa (7/10/2025).

Ilham mengingat kondisi Selokan Mataram saat itu sangat memprihatinkan.

Berbagai jenis sampah rumah tangga, pecahan kaca, bahkan bangkai hewan sering ditemukan di sana.

“Kalau dulu itu, cenderung lebih ke kotor, dan di bawahnya itu banyak, pecahan kaca, beling. (Limbah) rumah tangga, betul. Bahkan karung-karung, bahkan juga anjing mati,” ujarnya.

Gagasan Wisata Kano Muncul Secara Spontan

Setelah selokan berhasil dibersihkan, para pemuda kemudian memikirkan cara agar kawasan itu tetap terjaga sekaligus bisa dimanfaatkan menjadi ruang publik yang menyenangkan.

Dari situlah muncul ide spontan untuk mengubah aliran selokan menjadi jalur wisata kano.

“Itu mulanya kayak gini. Jadi, kita tuh bagaimana, sih, caranya memanfaatkan selokan yang ada di area dekat rumah kita itu jadi tempat yang menarik,” kata Ilham.

Mereka lalu membentuk kelompok kecil dan mulai patungan membeli perlengkapan kano, seperti perahu, jaket pelampung, dan dayung.

Berawal dari satu kapal hasil iuran enam orang, kini mereka sudah memiliki lima kano dan dua kapal karet.

“Jadi untuk persiapannya, yaitu momentum Agustusan itu sebenarnya. Nah, di situ mulailah, kita mulai iuran, beli kapal satu itu. Satu kapal dulu, iuran enam orang. Ya, kemudian bisa tambah, bisa tambah, bisa tambah,” jelasnya.

Menjaga Selokan Jadi Fokus Utama

Meski kini dikenal sebagai destinasi wisata lokal, Ilham menegaskan bahwa tujuan utama mereka bukan semata-mata hiburan, melainkan menjaga kebersihan dan kelestarian Selokan Mataram.

“Sepanjang selokan kan masih banyak tempat yang kurang diperhatikan. Banyak selokan yang masih kotor, masih banyak sampah dan lain-lain. Kita mulai dari kampung kita dulu. Dengan output ya, semoga saja masyarakat lainnya juga ikut peduli dan ikut menjaga seperti itu,” ujarnya.

“Betul, intinya sebenarnya untuk kebersihan selokan dan merawat kelestarian selokan. Nah, itu juga, mungkin dijadikan destinasi wisata itu, bonusnya outputnya itu,” imbuhnya.

Wisata Air yang Berjalan dengan Gotong Royong

Aktivitas bermain kano dimulai sejak awal September.

Namun kegiatan ini tidak dilakukan setiap hari karena debit air selokan berubah-ubah.

“Setiap hari Selasa kan pasti itu selokan itu kan surut, airnya turun. Kemudian Rabu baru ngisi dan biasanya kalau Rabu itu kotor. Jadi operasional Kamis, Sabtu dan Minggu,” terang Ilham.

Para pemuda Trini juga rutin melakukan pembersihan selokan setiap minggu agar tetap aman dan tidak mengganggu fungsi aliran air.

“Iya, kami coba survei dan cek, kira-kira tempat mana yang perlu dibersihkan, perlu diperbaiki, gitu, yang penting, yang penting, nggak mengubah fungsi selokan,” tegasnya.

Tarif Sukarela, Wisata Edukatif bagi Warga

Setiap akhir pekan, warga dan wisatawan bisa menyusuri Selokan Mataram sejauh 1,5 kilometer dengan kano.

Aktivitas ini belum bersifat komersial; pengunjung cukup memberikan kontribusi sukarela yang nantinya digunakan untuk perawatan dan pengembangan fasilitas.

“Sebenarnya kalau dibilang komersial tu nggak. Karena uang yang masuk itu sistemnya seikhlasnya yang kemudian uang tersebut kami alokasikan buat perawatan dan pengembangan. Cuma siapa saja boleh ikut,” ujar Ilham.

Inisiatif ini berhasil mengubah wajah lingkungan sekaligus membuka peluang baru bagi pemberdayaan masyarakat dan pelaku UMKM lokal di sekitar kawasan Selokan Mataram.

“Mungkin salah satu dengan kegiatan ini bisa membantu UMKM di sekitar kita,” pungkasnya.