HAIJOGJA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta resmi mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang pembatasan penggunaan plastik sekali pakai.

Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, berharap kebijakan ini bisa membantu menekan jumlah sampah anorganik, terutama plastik, yang banyak ditemukan di pasar tradisional.

Hasto mengatakan, langkah awal pembatasan plastik ini difokuskan di pasar-pasar tradisional karena menjadi tempat paling strategis untuk memulai penerapan SE No. 100.3.4/3479/2025.

“Fokusnya memang kita mulai dari pasar-pasar dulu. Karena di pasar itu tempat banyak orang berbelanja, dan hampir semuanya masih menggunakan plastik,” ujarnya di Bumijo, Senin (13/10/2025), dikutip ari Harian Jogja.

Baca JugaAtasi Masalah Sampah, Pemkot Jogja Bangun Unit Pengolahan Pupuk Organik Terpadu

Menurutnya, baik pedagang maupun pembeli masih memiliki kebiasaan menggunakan kantong plastik sekali pakai.

Pemkot Jogja Batasi Plastik Sekali Pakai

Oleh karena itu, Pemkot Jogja kini gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat mulai menggunakan wadah atau tas belanja yang dapat digunakan berulang kali.

“Sosialisasi difokuskan agar masyarakat membawa wadah sendiri saat datang ke pasar. Jadi bukan melarang belanja, tapi mengubah perilaku supaya lebih ramah lingkungan,” jelasnya.

Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mengubah kebiasaan masyarakat untuk menghindari plastik sekali pakai dan membantu mengurangi volume sampah di Kota Yogyakarta.

Baca Juga7 Lokasi Pengamen Resmi di Malioboro, Saksikan Live Music Lebih Tertib dan Nyaman

Rajwan Taufiq, kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, mengatakan bahwa sampah plastik menyumbang sekitar 20 persen dari 260 ton sampah yang dihasilkan setiap hari di kota tersebut.

Dia berharap volume sampah harian di kota tersebut akan secara signifikan berkurang dengan adanya kebijakan yang membatasi plastik sekali pakai.

“Ini merupakan salah satu upaya kita untuk mereduksi sampah yang menumpuk di depo,” ujarnya.

Menurut Rajwan, kebijakan SE akan dimulai dengan pasar tradisional.

Kemudian, Pemkot akan memperluas kebijakan ke UMKM dan pengelola swalayan. Nanti, jika toko masih menyediakan kantong plastik sekali pakai, pelanggan yang memintanya akan menerima harga khusus.