Pemkab Sleman Bangun Pos Damkar Baru di Bokoharjo, Upayakan Respons Cepat 15 Menit
HAIJOGJA.COM – Akhirnya dimulai pembangunan Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) baru di Kapanewon Prambanan.
Sebelumnya berada di Kalurahan Madurejo, tetapi sekarang berada di Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan.
Pemindahan lokasi tersebut dibenarkan oleh Gunardi, Kepala Bidang Kebakaran Satpol PP Sleman.
Ia menyatakan bahwa pihaknya hanya akan mengikuti arahan yang diberikan oleh Bupati Sleman.
Meskipun kita tidak tahu mengapa lokasi baru itu berpindah, jelas lokasi baru itu masih berada di wilayah Kapanewon Prambanan.
“Rencana awal akan dibangun di dekat Tempat Pemakaman Umum Madurejo, lalu pindah ke daerah Pelemsari. Akhirnya, kami mencari alternatif lokasi dan menemukan yang di Bokoharjo,” kata Gunardi ketika dihubungi Jumat (24/10/2025), dikutip dari Harian Jogja.
Pemkab Sleman Bangun Pos Damkar Baru di Bokoharjo
Pemerintah Kabupaten Sleman berusaha memenuhi waktu respons layanan damkar dalam 15 menit dengan menempatkan pos damkar di wilayah timur Sleman.
Pemkab Sleman harus membayar uang sewa untuk tanah yang digunakan karena tanah tersebut berstatus Tanah Kas Desa (TKD).
Namun, karena perjanjian sewa masih dalam proses, Gunardi belum dapat menjelaskan berapa banyak biaya sewa.
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) telah berpartisipasi dalam diskusi tentang desain bangunan pos damkar.
Dengan dua lantai, gedung ini akan memiliki garasi, ruang perawatan, gudang, sumur, toilet, musala, lobi, dapur, dan ruang tunggu serta tempat parkir untuk mobil petugas.
Untuk sistem air, air dari sumur akan ditarik ke bak penampungan berkapasitas 8.000 liter yang diletakkan lebih tinggi dari gedung, yang memungkinkan petugas menggunakan gravitasi untuk mengalirkannya ke tangki armada pemadam kebakaran.
“Di belakang pos juga ada saluran irigasi besar dari Kali Opak. Jika terjadi gangguan seperti mati listrik atau sumur kering, kami tinggal menyedot air dari saluran tersebut,” ujarnya.
Problem Personel dan Tujuan Operasional
Gunardi mengakui bahwa jumlah personel yang terbatas menjadi hambatan.
Saat ini, ada hanya 37 anggota pasukan damkar di Pos Damkar Induk dan Godean.
Ia telah mengajukan nota dinas kepada bupati Sleman untuk meminta jumlah personel yang lebih besar.
Ini adalah hambatan yang menghalangi Pos Damkar Prambanan untuk beroperasi meskipun pembangunan fisik telah selesai.
Menurut Gunardi, pos tersebut diharapkan dapat beroperasi pada akhir semester pertama tahun 2026.
Pembangunan di lokasi seluas 800 meter persegi menggunakan TKD, menurut Dody Heriyanto, lurah Bokoharjo, yang juga memastikan perizinan telah selesai.
“Terkait perizinan penggunaan TKD, Surat Palilah dari Keraton Jogja sudah keluar. Persoalan izin sudah clear,” kata Dody.
