HAIJOGJA.COM – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY sedang mengerjakan strategi untuk menerapkan program Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).

Saat ini, Pemda sedang berkonsentrasi pada kerja sama internal dengan pemerintah kabupaten dan kota di DIY yang akan terlibat langsung dalam proyek.

Sejauh ini, belum ada rencana untuk melibatkan daerah di luar Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, kata Kusno Wibowo, kepala DLHK.

“Belum ada rencana menggandeng kabupaten di luar DIY,” ujarnya, Senin (13/10/2025), dikutip dari Harian Jogja.

Pemda DIY Fokus Kembangkan PSEL di Piyungan

Sebelum ini, ada wacana untuk mendapatkan lebih banyak sampah dari daerah tetangga karena kebutuhan bahan baku PSEL minimal 1.000 ton per hari.

Namun, jumlah sampah yang masuk ke TPA Piyungan dari Sleman, Kota Yogyakarta, dan Bantul baru sekitar 750 ton per hari.

Namun, Kusno tetap optimis bahwa wilayah DIY sendiri dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

“Insyaallah bisa dipenuhi,” katanya dengan yakin.

Ia menjelaskan bahwa volume sampah yang selama ini diangkut ke TPA Piyungan adalah 750 ton, dengan sekitar 50% berasal dari Sleman, 100% berasal dari Kota Jogja, dan 50% berasal dari Bantul.

Jika potensi sampah di tiga wilayah itu dimaksimalkan, volume sampah total bahkan bisa mencapai 1.300 ton per hari.

Kusno menyatakan bahwa sebagai bagian dari proses persiapan, tim dari pemerintah pusat saat ini melakukan survei tentang lokasi yang mungkin untuk PSEL di Piyungan.

Pemda DIY juga terus bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan kerja sama yang efektif.