HAIJOGJA.COM – Panggung Kreativitas Disabilitas di Gunungkidul menjadi simbol nyata semangat inklusi dan ruang ekspresi bagi seluruh kalangan, termasuk penyandang disabilitas.

Alun-Alun Wonosari, Gunungkidul, menjadi tempat berlangsungnya acara Kreativitas Disabilitas Tanpa Batas pada Selasa malam, 24 Juni 2025.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, dan dihadiri ratusan peserta dari komunitas disabilitas, seniman, serta warga umum.

Dilansir dari Gunungkidul Kab, Wakil Bupati menyampaikan bahwa acara ini bukan hanya pertunjukan seni, melainkan juga cerminan perjuangan menuju kesetaraan dalam berekspresi, terutama bagi penyandang disabilitas.

Menurutnya, inklusi sejati adalah keberanian merayakan perbedaan, bukan menyeragamkan.

Pemerintah daerah, kata Joko, terus mendorong program pelatihan dan pemberdayaan, serta membuka akses terhadap ruang budaya yang ramah disabilitas.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor sebagai dasar membangun masyarakat yang inklusif.

Acara ini menampilkan pertunjukan tari dari penyandang down syndrome dan peluncuran lagu komunitas disabilitas yang digarap oleh Sukisno, yang menjadi simbol semangat dan identitas komunitas disabilitas Gunungkidul.

Hardiyo, Ketua PPDMS Nglipar, menyampaikan tantangan yang dihadapi komunitasnya, seperti minimnya alat pendukung. Namun ia menegaskan bahwa semangat berkarya tetap menyala.

PPDMS membina lebih dari 450 anggota, dan melalui dukungan LPDP, mereka tampil menunjukkan karya seni yang inspiratif.

Hardiyo menekankan pentingnya dukungan dan penerimaan masyarakat terhadap penyandang disabilitas, serta mendorong keterbukaan keluarga dalam memberi ruang bagi anggota keluarga difabel untuk berkembang.

Acara juga turut dimeriahkan oleh penampilan istimewa dari seniman tari legendaris Didik Nini Thowok dan komedian tunanetra Firman dari Universitas Negeri Yogyakarta, menambah semarak semangat inklusi yang disuarakan dari Gunungkidul untuk Indonesia.