Okupansi Hotel dan Resto di Jogja Naik Tajam saat Liburan Sekolah Tetapi Belum Merata, Apa Sebabnya?
HAIJOGJA.COM – Libur sekolah memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), khususnya bagi hotel dan restoran.
Dalam dua pekan terakhir, terjadi lonjakan signifikan tingkat hunian hotel yang mencapai rata-rata 70 persen.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo, menyebut peningkatan ini banyak didorong oleh wisatawan yang datang langsung tanpa pemesanan terlebih dahulu, dengan lonjakan mencapai hampir 40 persen.
“Yang datang langsung ke hotel melonjaknya besar, hampir 40 persen, jadi okupansi bisa mencapai rata-rata 70 persen,” ujarnya, Jumat (11/7/2025), dikutip dari Harian Jogja.
Namun, peningkatan ini belum merata, lebih banyak terpusat di Kota Yogyakarta dan Sleman, khususnya pada hotel berbintang, sedangkan okupansi hotel non-bintang berkisar antara 50 hingga 60 persen.
Restoran Mengalami Peningkatan yang Merata
Sementara itu, sektor restoran mengalami lonjakan yang lebih besar dan merata, dengan tingkat keterisian kursi mencapai 90 persen.
“Peningkatannya lebih tajam dari hotel, bisa mencapai 90 persen isian kursi. Karena mereka [pengunjung] di sini hanya wisata, makan, pualng, bukan stay,” kata dia.
Banyak wisatawan memilih untuk berwisata kuliner tanpa menginap.
Contohnya, restoran di wilayah Kulonprogo, terutama yang berada di sekitar pantai selatan, menjadi ramai karena menyajikan pengalaman unik seperti makan ikan laut sambil menikmati pemandangan pesawat terbang dan laut.
Wisatawan yang berkunjung tidak hanya berasal dari luar daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, dan Jawa Barat, tetapi juga dari wilayah DIY sendiri.
Deddy menambahkan bahwa kemudahan akses melalui jalan tol hingga Prambanan turut mendongkrak jumlah kunjungan.
Ia pun mengingatkan agar pelaku industri wisata terus berinovasi dan menghadirkan keunikan agar wisatawan terus tertarik datang ke Yogyakarta.