Meriah! Pencak Malioboro Festival 8 Hadirkan Ribuan Pesilat, Lomba Koreografi hingga Kirab Akbar
HAIJOGJA.COM – Sebanyak ribuan pesilat dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada yang datang dari luar negeri, siap hadir untuk memeriahkan Pencak Malioboro Festival 8.
Ribuan pesilat itu ingin menunjukkan bahwa pencak silat bukan sekadar bela diri, melainkan warisan leluhur yang sarat dengan nilai kedamaian.
Festival yang digelar berkat dukungan penuh Dinas Kebudayaan DIY dan Dana Keistimewaan ini akan berlangsung pada 12–14 September 2025 di kawasan Malioboro, Yogyakarta.
Koordinator acara, Suryadi dari Paseduluran Angkringan Silat, mengungkapkan bahwa tahun ini festival mengangkat tema “Enam Jam Pencak Silat di Kota Yogyakarta.”
Menurutnya, ajang ini sudah menjadi agenda tahunan yang rutin diselenggarakan dan sekarang sudah memasuki tahun kedelapan.
”Pencak Malioboro Festival merupakan agenda rutin yang sudah berlangsung delapan kali. Peserta datang dari berbagai wilayah, termasuk dua negara yakni Australia dan Malaysia,” ujar Suryadi saat konferensi pers di Dinas Kebudayaan DIY, Rabu (10/9/2025), dikutip dari Suara Merdeka.
Ia menambahkan, Yogyakarta dipilih karena dianggap sebagai kota yang aman dan nyaman bagi ribuan pesilat untuk berkumpul serta mengekspresikan diri.
Pasalnya, selama enam jam penuh, para pesilat akan unjuk kebolehan tanpa henti.
Sebanyak 60 tim dari 40 perguruan silat akan menampilkan ciri khas masing-masing aliran, sehingga masyarakat bisa lebih mengenal dan dekat dengan seni bela diri tradisional ini.
Koreografi Pencak Malioboro Festival 8
Selain penampilan enam jam pencak silat tanpa henti, Pencak Malioboro Festival 8 juga menghadirkan berbagai agenda menarik.
Salah satunya yaitu lomba koreografi pencak yang diikuti 26 tim.
Menariknya, dewan juri bukan hanya berasal dari kalangan pesilat, tetapi juga ada seniman yang terlibat di dalamnya.
”Mereka akan melihat dan menilai dari sisi artistik dan lainnya, karena itu kami melibatkan seniman untuk memberi penilaian,” jelas Yosi dari Paseduluran Angkringan Silat.
Tak hanya itu, festival ini juga mengadakan lomba mewarnai bertema pencak silat khusus untuk anak-anak.
Tujuannya sederhana yaitu untuk memperkenalkan seni bela diri tradisional ini sejak usia dini.
Bagi masyarakat umum, tersedia pula workshop pencak silat yang membahas banyak hal, mulai dari teknik dasar hingga sejarah dan filosofi pencak silat.
Sebagai penutup, pada 14 September 2025 akan digelar Kirab Pencak Malioboro.
Ribuan pesilat akan berjalan bersama menyusuri Jalan Malioboro, menyapa masyarakat dan memperlihatkan keindahan warisan budaya bangsa.