Libur Panjang ke Pantai Baros, Surga Edukasi dan Konservasi Mangrove yang Butuh Dukungan Serius
HAIJOGJA.COM – Libur panjang ke Pantai Baros di Bantul memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata edukatif yang memadukan pelestarian hutan mangrove dengan kegiatan alam seperti berkemah, memancing, dan aktivitas akademik.
Lokasi ini sangat cocok dikunjungi saat libur panjang akhir pekan.
Dilansir dari Harian Jogja, Setiyo, perwakilan pemuda Baros, menyampaikan bahwa kawasan ini kerap menjadi tujuan akademisi, peneliti, dan instansi yang tertarik pada isu lingkungan serta perencanaan wilayah.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar kegiatan konservasi dan wisata di Baros digerakkan oleh para pemuda setempat dengan dana swadaya.
Baros telah mengembangkan area camping yang mulai difokuskan sejak tahun 2020, meskipun cikal bakalnya telah ada sejak awal 2000-an.
Saat ini, pengunjung dapat berkemah dengan tarif Rp10.000–Rp15.000, sementara sewa tenda berkapasitas empat hingga enam orang dikenakan biaya sekitar Rp50.000.
Meski demikian, fasilitas penunjang masih terbatas, hanya tersedia sekitar 10 paket tenda, kamar mandi, penerangan, dan satu gazebo.
Setiyo menekankan bahwa fokus utama dari kawasan ini tetap pada edukasi dan konservasi mangrove.
Ia mengakui bahwa infrastruktur saat ini belum memadai untuk menerima kunjungan dalam jumlah besar dan masih bersifat semi-permanen.
Selain berkemah, wisatawan juga senang menikmati keindahan senja dan pemandangan sabana yang menambah nuansa alami kawasan tersebut.
Namun, kondisi mangrove kini memprihatinkan. Luasnya menyusut drastis dari 10 hektare menjadi hanya 5–6 hektare akibat abrasi, terutama setelah Badai Cempaka tahun 2018 yang merusak sekitar 5 hektare lahan.
Menurut Setiyo, banyak pohon pelindung yang tumbang karena akar yang dangkal dan tanah yang tergerus gelombang laut.
Tantangan utama saat ini adalah menjaga keberlanjutan kawasan di tengah keterbatasan sarana dan dukungan.
Ia berharap ada perhatian lebih dari pemerintah maupun pihak desa untuk mengalokasikan dana secara rutin guna mempertahankan Baros sebagai laboratorium alam dan tujuan wisata edukatif yang berkelanjutan.