Kunjungan Wisata di Bantul Turun Saat Libur Sekolah, Benarkah Larangan Study Tour Jadi Pemicu?
HAIJOGJA.COM – Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul mencatat adanya penurunan signifikan dalam jumlah wisatawan selama masa liburan sekolah tahun 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Salah satu penyebab utama penurunan ini diyakini karena adanya larangan study tour di sejumlah daerah.
Markus Purnomo Adi selaku Sub Koordinator Promosi Kepariwisataan Dispar Bantul menjelaskan, selama libur sekolah yang berlangsung dari 21 Juni hingga 13 Juli 2025, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bantul hanya mencapai 215.624 orang, dengan rata-rata harian sekitar 9.375 pengunjung.
Dari jumlah tersebut, mayoritas wisatawan mengunjungi Pantai Parangtritis, yakni sebanyak 188.968 orang.
“Dari 215.624 itu paling banyak ke Pantai Parangtritis dengan jumlah 188.968 orang,” katanya, dikutip dari Detik.
Menurun Hampir 30 Ribu Wisatawan
Angka tersebut turun hampir 30 ribu dibandingkan liburan sekolah tahun 2024 yang mencatat 244.763 pengunjung dengan rata-rata harian 10.642 orang.
“Kalau dibandingkan dengan liburan sekolah tahun lalu ya menurun. Karena liburan wisata tahun lalu itu sampai 244.763 dengan rata-rata kunjungan per hari 10.642 orang,” ujarnya.
Markus menilai, kebijakan pelarangan study tour di sejumlah daerah menjadi faktor utama turunnya angka kunjungan, meskipun Bantul biasanya menjadi destinasi utama di Daerah Istimewa Yogyakarta selama liburan.
Lebih lanjut, Markus menyatakan kekhawatiran bahwa target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata tahun ini sebesar Rp 49 miliar kemungkinan sulit tercapai.
Pasalnya, hingga akhir Juni 2025, total pendapatan baru menyentuh angka Rp 14,2 miliar dari 981.236 pengunjung, atau baru sekitar 28,98 persen dari target tahunan.