HAIJOGJA.COM – Produksi lokal masih kurang, sehingga Kota Jogja masih sangat bergantung pada impor.

Sukidi, kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja, mengatakan bahwa salah satu penyebab rendahnya produksi pertanian dan perikanan di wilayah kota adalah keterbatasan lahan.

Menurutnya, meskipun kelompok tani di Kota Jogja telah mendapat pendampingan, mereka masih belum mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri.

Misalnya, kelompok tani hanya memproduksi 48 kuintal ikan per tahun di sektor perikanan.

“Keterbatasan tempat dan lahan menjadi kendala. Ikan butuh tempat tertentu. Mayoritas hanya bisa memproduksi dengan kolam terpal,” katanya di Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja, Jumat (24/10/2025), dikutip dari Harian Jogja.

Sukadi mengatakan kapasitas produksi ikan saat ini tidak memenuhi kebutuhan ikan warga Kota Jogja.

Kota Jogja Butuh 94 Ton Beras Per Hari

Dengan populasi sekitar 440 ribu orang, kebutuhan tahunan setiap orang adalah 62,5 kg ikan.

Menurutnya, tidak hanya perikanan, tetapi juga ketahanan pangan untuk beras masih lemah.

Produksi sawah kota Jogja sekitar 25 hektare, dengan produktivitas enam hingga delapan ton per hektare per tahun, menghasilkan total sekitar 344 ton per tahun.

“Itu pun hanya cukup untuk konsumsi beberapa hari,” katanya.

Sekitar 94 ton beras per hari dibutuhkan Kota Jogja dari daerah lain di DIY dan luar daerah.

Stabilitas pangan akibat situasi di luar kota, seperti gagal panen dan fluktuasi harga, sangat dipengaruhi oleh kondisi ini.

“Kalau daerah lain tidak bisa memasok ke sini, sudah selesai. Kota ini sangat rawan karena ketergantungannya tinggi,” katanya.

Sukadi menyatakan bahwa kerja sama dengan Foodbank Lubung Mataraman masih dapat dilakukan, tetapi tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan makanan masyarakat Kota Jogja.