Kapan Gerhana Bulan Total Terjadi? Ini Jadwal dan Cara Menyaksikannya!
HAIJOGJA.COM – Gerhana Bulan Total atau biasa dikenal dengan nama Blood Moon akan terlihat di langit Indonesia pada 7–8 September 2025.
Salah satu fenomena langit ini jarang terjadi dan bisa disaksikan dari seluruh penjuru negeri.
Apa itu Blood Moon?
Blood Moon adalah sebutan populer untuk Gerhana Bulan Total.
Fenomena ini terjadi ketika Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada satu garis lurus, dengan Bumi berada di tengahnya.
Posisi ini membuat cahaya Matahari yang biasanya langsung menyinari Bulan tetapi saat itu terhalang oleh Bumi.
Tetapi, sebagian cahaya Matahari tetap bisa mencapai Bulan setelah dibiaskan oleh atmosfer Bumi.
Karena cahaya merah memiliki panjang gelombang lebih panjang dibandingkan biru, maka yang berhasil menembus atmosfer adalah cahaya merah.
Nah, inilah yang membuat Bulan tampak berwarna merah gelap, oranye, hingga tembaga, menyerupai warna darah.
Fenomena ini mirip dengan saat kita melihat langit memerah ketika Matahari terbit atau tenggelam.
Menurut NASA, ketika gerhana total berlangsung, seakan-akan seluruh matahari terbit dan terbenam dari berbagai belahan dunia diproyeksikan ke permukaan Bulan.
Fase-Fase Gerhana Bulan
Sebelum mencapai puncaknya, Gerhana Bulan Total akan melalui beberapa tahap, yaitu:
- Gerhana Penumbra: Bulan masuk ke bayangan luar Bumi (penumbra), sehingga warnanya hanya sedikit meredup.
- Gerhana Sebagian (Parsial): Sebagian Bulan mulai tertutup bayangan inti Bumi (umbra).
- Gerhana Total: Seluruh permukaan Bulan berada dalam umbra dan memancarkan warna kemerahan.
Karena harus berada pada posisi segaris, Gerhana Bulan hanya mungkin terjadi saat Bulan purnama.
Tetapi, tidak setiap purnama menghasilkan gerhana karena orbit Bulan sedikit miring terhadap orbit Bumi.
Jadwal Lengkap Gerhana Bulan Total
Fenomena Gerhana Bulan Total akan berlangsung mulai malam 7 September hingga dini hari 8 September 2025.
Prosesnya dimulai pukul 22.28 WIB dan berakhir pada 03.55 WIB.
Berikut urutan waktunya:
- 22.28 WIB: Awal gerhana penumbra
- 23.35 WIB: Awal gerhana sebagian
- 01.11 WIB: Awal fase totalitas
- 02.33 WIB: Akhir fase totalitas
- 03.39 WIB: Akhir gerhana sebagian
- 03.55 WIB: Akhir gerhana penumbra
Cara Menyaksikan Gerhana Bulan Total
Ada beberapa cara untuk menyaksikan Gerhana Bulan Total.
Observatorium Bosscha menjelaskan, untuk menikmati Gerhana Bulan Total kamu tidak memerlukan teleskop atau alat khusus.
Fenomena ini bisa langsung disaksikan dengan mata telanjang dari seluruh wilayah Indonesia.
Berbeda dengan gerhana Matahari yang membutuhkan pelindung khusus, Gerhana Bulan aman dilihat tanpa kacamata khusus.
Cukup cari tempat dengan langit yang cerah dan jauh dari polusi cahaya agar pemandangan lebih jelas.
Menariknya, setelah peristiwa ini, Gerhana Bulan Total baru akan kembali terlihat dari Indonesia pada tahun 2033.