HAIJOGJA.COM – Aksesibilitas antara Kabupaten Sleman dan Gunungkidul kini semakin baik dengan dibangunnya jalan alternatif baru yang lebih lebar dan mulus.

Jalur baru Sleman-Gunungkidul yang saat ini hampir rampung tersebut diproyeksikan menjadi jalur strategis tidak hanya untuk mobilitas warga, tetapi juga dalam mendongkrak sektor pariwisata di kawasan selatan Yogyakarta.

Pembangunan jalan ini mencakup penghubung utama antara Kalurahan Nglanggeran dan Kelurahan Putat. Dua jembatan besar di wilayah Bobung dan Kedungkandang juga telah tersambung dan siap untuk tahap pengaspalan. Dengan progres fisik yang telah mencapai 92,2 persen, jalur baru Sleman-Gunungkidul ditargetkan rampung dan bisa digunakan publik sebelum akhir tahun ini.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUP-ESDM DIY, Kwaryantini Ampeyanti Putri, menyebut bahwa proyek ini menelan anggaran hampir Rp100 miliar. “Pembangunan dilakukan secara bertahap dalam dua tahun anggaran. Saat ini tinggal penyempurnaan akhir dan pengerjaan pelapisan aspal,” jelasnya.

Lebih Aman dan Nyaman untuk Mobilitas Harian

Dibandingkan jalur lama yang sempit dan penuh tanjakan curam, jalur baru ini dirancang lebih landai dengan lebar yang cukup untuk kendaraan besar. Hal ini diharapkan mampu mengurangi risiko kecelakaan serta memperlancar arus transportasi antarkabupaten, terutama saat musim liburan atau akhir pekan.

“Jalur ini akan menjadi opsi yang jauh lebih aman dan nyaman bagi warga maupun wisatawan,” ujar Widada, Lurah Nglanggeran. Ia menambahkan bahwa selama ini banyak wisatawan merasa khawatir melewati jalur lama karena tikungan tajam dan kemiringan yang ekstrem.

Mendukung Pertumbuhan Pariwisata Lokal

Pembangunan jalur baru Sleman-Gunungkidul juga menjadi angin segar bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan Gunungkidul bagian utara, khususnya sekitar Gunung Api Purba Nglanggeran dan Desa Wisata Bobung yang terkenal dengan kerajinan topeng kayu.

“Dengan akses yang lebih mudah, kami optimistis jumlah kunjungan wisata akan meningkat. Ini bisa menjadi pemicu ekonomi baru bagi warga,” tambah Widada.

Potensi ini diperkuat dengan keindahan lanskap alam di sepanjang jalur baru. Hamparan perbukitan, kebun rakyat, dan pemandangan pegunungan yang terbuka menjadi nilai tambah yang tak bisa ditemukan di jalur lama.

Banyak warganet yang telah melintasi jalan ini membagikan foto-foto panorama indahnya di media sosial, menjadikan rute ini sebagai destinasi “Instagramable” yang baru.

Dorong Pemerataan Ekonomi Wilayah

Selain nilai strategis di bidang transportasi dan pariwisata, proyek ini juga sejalan dengan misi Pemerintah Daerah DIY untuk mendorong pemerataan pembangunan wilayah. Selama ini, kawasan Gunungkidul dikenal cukup terisolasi, khususnya pada sektor distribusi barang dan jasa.

Dengan adanya jalur baru Sleman-Gunungkidul ini, distribusi logistik antara pasar lokal di Sleman dan Gunungkidul bisa lebih efisien. Hal ini akan berdampak pada penurunan biaya operasional transportasi dan peningkatan pendapatan warga di sektor perdagangan.

Kwaryantini Ampeyanti Putri, S.T., M.M. selaku Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman di Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menambahkan bahwa setelah proyek ini selesai, akan ada evaluasi kelayakan untuk perawatan berkala dan kemungkinan pelebaran atau penambahan rest area di titik-titik strategis.

Dengan desain jalan yang lebih ramah pengguna dan potensi ekonomi yang besar, jalur baru Sleman–Gunungkidul ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam pembangunan infrastruktur yang berorientasi pada keselamatan, kenyamanan, dan kesejahteraan warga.