Hutan Penelitian UGM Wanagama Terbakar, Hanguskan Peternakan Lebah Madu
HAIJOGAJ.COM – Sebuah kebakaran hutan terjadi di kawasan hutan penelitian milik Universitas Gadjah Mada (UGM), Wanagama, Playen, Gunungkidul, DI Yogyakarta, pada Senin (9/10/2023) petang.
Api berhasil dipadamkan setelah petugas dan relawan bekerja keras selama tiga jam.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Damkar BPBD Kabupaten Gunungkidul Handoko, kebakaran hutan Wanagama terjadi di Petak 14 wilayah Kalurahan Banaran, Playen, sekitar pukul 16.15 WIB.
“Betul terjadi kebakaran di hutan Wanagama, sekitar pukul 16.15 WIB dan berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.00 WIB,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (10/10/2023).
Handoko mengatakan, pemadaman api melibatkan Damkar, TRC, Gading Rescue, Petugas dan Relawan dari Wanagama, Bhabinsa, Polsek Playen, Tagana, Rapi, dan Relawan Lain.
Namun, ia belum bisa memastikan luas area yang terbakar akibat kebakaran tersebut. “Untuk luasan, pihak Wanagama belum memberikan keterangan terkait luasan area terbakar,” katanya.
Seorang petani lebah madu di kawasan Wanagama, Suramto mengatakan, kebakaran ini telah menghanguskan peternakan lebah madu milik warga.
Banyak kotak lebah madu yang terbakar. “Tidak hanya milik saya, banyak kotak milik warga lain juga terbakar,” kata dia. Suramto mengaku mengetahui Wanagama terbakar sekitar Pukul 19.00 WIB.
Dia langsung ke lokasi kejadian, namun sudah tidak bisa menyelamatkan kotak-kotak lebah madu. Tanaman akasia yang ditanam sejak 2019 untuk menunjang pertumbuhan lebah madu juga hangus terbakar
Sementara itu, Kepala DLH Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) bernomor 5004.1/0342 tentang penanggulangan kebakaran hutan dan lahan kepada seluruh panewu dan lurah se-Gunungkidul.
SE tersebut menindaklanjuti Instruksi Presiden No.3/2020 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2023 tentang kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan.
“Kami mengimbau kepada warga masyarakat di wilayahnya masing-masing untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan, tidak membuka lahan dengan cara membakar, dan tidak membuang puntung rokok atau hal-hal yang menjadi sumber api di dalam hutan dan lahan atau di sembarang tempat,” tutur Harry.
Harry menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan di Gunungkidul.
Tinggalkan Balasan