HAIJOGJA.COM – Geger buaya muncul lagi di Sungai Progo! Warga di sekitar bantaran sungai dibuat heboh setelah video seekor buaya besar tersebar di media sosial.

Penampakan buaya di sungai Progo ini terekam dalam sebuah video yang kemudian beredar luas di media sosial dan grup WhatsApp warga.

Menurut Lurah Triharjo, Suwardi, buaya tersebut pertama kali terlihat oleh seorang warga yang sedang mengumpulkan pasir secara manual di tepi sungai.

Warga tersebut merekam kemunculan buaya dan membagikan videonya kepada masyarakat setempat.

“Warga melihat hari Minggu, kalau yang mengambil video warga Juwono dan di video itu lumayan jelas saat kemunculan buaya,” ujar Suwardi.

Suwardi menduga bahwa buaya yang muncul kali ini sama dengan yang terlihat pada pertengahan Mei lalu, mengingat ukuran dan ciri-cirinya yang serupa.

Menariknya, meskipun kemunculan buaya menimbulkan kekhawatiran, tidak sedikit warga yang malah datang ke tepian Sungai Progo untuk melihat langsung.

Beberapa di antaranya bahkan memanfaatkan momentum ini untuk membuat konten media sosial.

Seorang warga setempat, Mbak Retno (35), mengatakan.

“Kami takut sebenarnya, apalagi anak-anak suka main di pinggir sungai. Tapi ya penasaran juga. Semoga pemerintah bisa cepat bertindak.”

Menanggapi kejadian ini, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta segera berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan lembaga konservasi lainnya, untuk menangani kemunculan buaya tersebut.

“Dinas Kelautan dan Perikanan DIY telah mengoordinasikan dengan beberapa instansi terkait, termasuk BKSDA dan lembaga konservasi untuk dapat berkolaborasi dalam penanganan buaya,” ujar Kepala Bidang Kelautan Pesisir dan Pengawasan DKP DIY, Veronica Vony Rorong.

Namun, Kepala BKSDA Yogyakarta, Dyah Sulistyari, menyatakan bahwa penanganan buaya di alam liar bukan merupakan kewenangan BKSDA, melainkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“BKSDA tetap support sebagai pendukung di lapangan, tapi komando tetap di KKP,” kata Dyah.

Pemerintah Kalurahan Triharjo mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar Sungai Progo, terutama bagi mereka yang mencari rumput gajah atau menambang pasir secara manual.

“Kami mengimbau warga yang biasa beraktivitas di pinggir Sungai Progo agar berhati-hati. Mengingat sebagian warga Juwono kerap mencari rumput gajah untuk pakan ternak hingga mengumpulkan pasir secara manual di pinggir sungai itu,” ujar Suwardi.

Pemerintah setempat juga telah berkoordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk melakukan pemantauan dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait keberadaan buaya di sungai.

Kemunculan buaya di Sungai Progo tentu menimbulkan pertanyaan di benak banyak orang, dari mana asal buaya tersebut?

Sungai Progo sendiri merupakan salah satu sungai besar di Yogyakarta yang bermuara di Laut Selatan, dan secara ekosistem, bukan merupakan habitat alami buaya air tawar secara umum.

Namun, para ahli memperkirakan bahwa buaya tersebut bisa jadi merupakan buaya peliharaan yang dilepaskan ke alam liar, entah karena ukurannya yang sudah terlalu besar atau karena pemilik merasa tak mampu lagi merawatnya.

Hal ini pernah terjadi di beberapa wilayah lain di Indonesia dan menjadi masalah serius karena spesies predator ini bisa mengganggu ekosistem lokal serta membahayakan masyarakat sekitar.

Dalam wawancara dengan salah satu pemerhati satwa liar, Pak Didi Hermanto dari Komunitas Konservasi Fauna Nusantara menyampaikan.

“Seringkali kasus seperti ini terjadi karena manusia sendiri yang melepaskan hewan liar ke habitat yang tidak sesuai. Kalau benar buaya ini dulunya peliharaan, maka ini bisa menjadi pelajaran penting untuk masyarakat agar tidak memelihara satwa liar yang berbahaya.”

Ia juga menekankan pentingnya edukasi sejak dini tentang konservasi dan regulasi peliharaan hewan eksotis.

Kemunculan buaya di Sungai Progo menjadi perhatian serius bagi warga dan pemerintah setempat.