HAIJOGJA.COM — Kementerian Kebudayaan resmi merilis prangko edisi khusus bertemakan Para Pendiri Bangsa di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Selasa, 12 Agustus 2025.

Peluncuran prangko terbatas ini dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia ke-80.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut bahwa peluncuran prangko ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam menjaga dan menghidupkan kembali memori kolektif bangsa terhadap sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah melalui benda-benda filateli seperti prangko yang memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi.

Menurutnya, prangko bukan sekadar alat pembayaran jasa pos, tetapi juga merupakan artefak budaya yang mampu merekam peristiwa penting dan sosok bersejarah yang berperan besar dalam pembentukan negara Indonesia.

Prangko Bergambarkan Tokoh BPUPKI

Pada peluncuran ini, pertama kalinya pemerintah menerbitkan prangko yang secara khusus menampilkan tokoh-tokoh anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Mengingat selama ini belum ada prangko resmi yang secara komprehensif menghormati jasa-jasa para tokoh penting dalam proses pembentukan dasar negara ini.

Peluncuran prangko ini juga merupakan jawaban atas usulan lama dari berbagai kalangan, termasuk komunitas kolektor filateli di Indonesia.

Mereka telah lama mendorong agar negara memberi penghargaan yang pantas kepada para pendiri bangsa melalui media yang bisa dinikmati dan dimiliki masyarakat secara luas, seperti prangko.

“Seperti yang disampaikan Bung Karno, jangan pernah kita meninggalkan sejarah, dan saya kira kita semua yang hadir di sini juga percaya dan yakin bahwa sejarah ini penting bagi generasi muda, bangsa kita,” tutur Fadli.

Peluncuran prangko ini turut dihadiri oleh 17 perwakilan keluarga dari para tokoh nasional yang tampil dalam prangko tersebut.

Mereka datang dari berbagai daerah dan mewakili tokoh-tokoh seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Soetardjo Kartohadikoesoemo, Radjiman Wedyodiningrat, Oto Iskandar Di Nata, Iwa Koesoemasoemantri, hingga Teuku Muhammad Hasan.

Keberadaan keluarga para tokoh tersebut memberikan nuansa emosional dalam acara peluncuran, karena menjadi momen penghargaan negara terhadap jasa-jasa leluhur mereka.

Prangko Pendiri Bangsa Dikeluarkan Terbatas 500 Set

Untuk detail prangko yang diluncurkan kali ini adalah jenis prangko prisma, yaitu jenis prangko khusus yang diterbitkan untuk memperingati peristiwa atau mengenang figur penting dalam sejarah.

Dalam edisi ini, terdapat 80 keping prangko: 79 di antaranya menampilkan potret para tokoh pendiri bangsa dan 1 prangko tambahan bergambar gedung tempat berlangsungnya sidang BPUPKI, lokasi perumusan dasar negara.

Sebagai prangko edisi terbatas, koleksi “Para Pendiri Bangsa” ini hanya diproduksi dalam jumlah tertentu, menjadikannya barang koleksi bernilai tinggi bagi para penggemar filateli maupun masyarakat umum yang ingin memiliki bagian dari sejarah bangsa.

Karakteristik unik dari prangko prisma membuatnya tidak hanya menarik dari sisi visual, tetapi juga memiliki makna simbolis yang dalam.

Setiap lembar prangko membawa narasi perjuangan, dedikasi, dan semangat kebangsaan dari tokoh yang digambarkan.

Edisi ini dipastikan akan menjadi incaran kolektor nasional maupun internasional, mengingat nilai historis dan eksklusivitasnya yang tinggi.

Prangko-prangko ini juga bisa menjadi media pembelajaran sejarah yang efektif bagi generasi muda, sekaligus alat promosi budaya Indonesia ke dunia internasional.