Unik! Dua Pasangan Asal Bantul ini Menikah dengan Mahar Sholawat Nabi
HAIJOGJA.COM – Dua pasangan tunanetra asal Bantul, Yogyakarta melakukan pernikahan dengan mahar berupa shalawat Nabi Muhammad SAW, tanpa uang atau barang.
Selain itu, keduanya juga dikirab menggunakan gerobak hias di sepanjang Jalan Parangtritis.
Pernikahan unik ini digagas oleh Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais) Sewon, Bantul, bekerja sama dengan Kantor Urusan Agama dan warga setempat.
Acara ini bertujuan untuk membantu masyarakat tidak mampu yang ingin menikah, sekaligus menggelorakan semangat Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Sumpah Pemuda.
“Ini adalah pernikahan pertama di Indonesia yang menggunakan mahar selawat Nabi Muhammad SAW. Prosesinya juga sangat menarik karena pengantin naik gerobak hias dan dikirab di Jalan Parangtritis,” ujar Ryan Budi Nuryanto, Ketua Fortais Sewon dan panitia pelaksana, Minggu (8/10/2023).
Acara yang bertajuk “Nikah Uniq Sewu Sholawat” ini diawali dengan kirab pengantin dari Masjid Shohibul Iman menuju Musala Nurul Muttaqin, sejauh satu kilometer.
Pengantin pria dan wanita melambaikan tangan dan tersenyum kepada para pengendara yang melihat mereka.
Mereka juga membawa serah-serahan berupa bahan pangan, seperti beras, bumbu dapur, dan jajanan pasar.
Setelah sampai di tempat tujuan, pengantin disambut dengan hadrah dan dilanjutkan dengan ijab kabul. Mahar yang diberikan adalah pembacaan selawat Nabi Muhammad SAW sebanyak 1.000 kali dan perhiasan emas 16 gram.
Ijab kabul dipimpin oleh Kepala KUA Sewon Bantul dengan saksi dari tokoh masyarakat.
Dua pasangan tunanetra yang menikah itu adalah Yasin Maulana Nur Jamil, 25 tahun, putra dari Imbang Subagiyono dan Tletik, serta Qoirun Nissa, 21 tahun, putri dari Paijan dan Tukija.
Mereka semua berasal dari Mbangi Timbulharjo, Sewon.
Ryan Budi Nuryanto berharap, pernikahan ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat bahwa cinta tidak memandang fisik atau materi.
Ia juga mengatakan bahwa pernikahan ini merupakan wujud kearifan lokal daerah yang menggabungkan nilai-nilai religi, budaya, sosial, dan kebangsaan.
“Kami ingin mewujudkan pasangan sakinah yang sejahtera dan membawa keberkahan. Kami juga ingin meneladani spirit Maulid Nabi Muhammad SAW dan kebhinekaan Indonesia yang dilandasi cinta Ilahi dan NKRI dengan semangat Sumpah Pemuda,” katanya.
Tinggalkan Balasan