HAIJOGJA.COM – Deretan makam kuno muncul di Waduk Gajah Mungkur (WGM), Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Kemunculan makam-makam tersebut terjadi akibat penyusutan air waduk yang terjadi sejak Agustus 2023.

Penampakan makam tersebut juga sering muncul pada musim kemarau karena menjadi dasar waduk sebelum dibangun WGM pada 1978.

Dulu, wilayah sekitar waduk merupakan perkampungan, yang warganya ber transmigrasi sebelum waduk dibangun.

Menurut situs Sistem Informasi Bendungan dan Waduk, Waduk Gajah Mungkur dibangun sebagai pengendalian banjir (flood control) Sungai Bengawan Solo.

Makam-makam itu berupa kijing atau batu nisan yang terbuat dari batu kapur. Menurut Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Komisariat Wonogiri, Dennys Pradita, batu kapur banyak digunakan sebagai bahan bangunan pada zaman dulu di daerah Wonogiri bagian selatan.

“Kalau sekarang banyak yang menggunakan semen,” ujar Dennys, Selasa (12/9/2023) seperti dikutip dari detik.com

Dennys menjelaskan, makam-makam itu merupakan peninggalan warga yang pernah tinggal di sekitar waduk sebelum WGM dibangun pada 1978. Saat itu, sekitar 41.000 warga dari 45 desa di 6 kecamatan harus direlokasi atau transmigrasi.

WGM sendiri dibangun sebagai pengendalian banjir Sungai Bengawan Solo. Waduk ini juga berfungsi sebagai pengairan sawah seluas 23.600 hektare di empat kabupaten dan penyedia air minum Kota Wonogiri.

Selain itu Waduk Gajah Mungkur juga dijadikan tempat rekreasi yang dilengkapi kapal boat untuk mengelilingi perairan dan ada beberapa spot tempat memancing.