HAIJOGJA.COM – Pemerintah Kabupaten Sleman mendapatkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan darurat siaga Gunungapi Merapi.

Bantuan tersebut berupa dukungan operasional dana pakai sebesar Rp250 juta dan dukungan penanganan darurat siaga Gunungapi Merapi berupa satu unit Mobil Dapur Umum Lapangan, satu unit ambulans, 500 paket sembako, 1.000 selimut, dan 1.000 matras.

Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan kepada Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dalam kegiatan kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI di Kantor BBPPKS Regional III Yogyakarta pada Senin, 11 September 2023.

Acara ini juga dihadiri oleh anggota Komisi VIII DPR RI, Kepala BBPPKS Regional III Yogyakarta, Kepala BPBD DIY, dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyampaikan terima kasihnya atas bantuan yang diberikan BNPB dan mengapresiasi kinerja BNPB dalam menangani bencana di Indonesia.

Ia juga menjelaskan bahwa Kabupaten Sleman merupakan wilayah yang rawan bencana letusan Gunung Merapi dan membutuhkan kesiapsiagaan tinggi dari semua pihak.

Ia juga menyebut bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman telah melakukan berbagai upaya mitigasi bencana, seperti mengoptimalkan posko bencana, pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana), dan lain-lain.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan mengatakan bahwa bantuan dana pakai yang diberikan BNPB akan digunakan untuk operasional posko siaga darurat dan peremajaan CCTV pantauan aktivitas Gunung Merapi.

Ia juga mengatakan bahwa satu unit ambulans akan diserahkan kepada Kalurahan Purwobinangun, sedangkan mobil dapur umum dan paket sembako akan disiagakan di gudang BPBD untuk kesiapsiagaan Merapi.

Makwan menambahkan bahwa saat ini status Gunung Merapi masih siaga level III dan aktivitas vulkaniknya masih tinggi. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada serta mengikuti arahan dari pihak berwenang.

Ia juga menghimbau masyarakat untuk tidak mendekati kawasan rawan bencana dalam radius 5 km dari puncak Gunung Merapi.