BMKG Ungkap Penyebab Hujan Lebat di Jogja, Fenomena MJO Diprediksi hingga 21 Agustus
HAIJOGJA.COM — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab hujan lebat mengguyur Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa, 19 Agustus 2025 siang.
Menurut Analis Cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Slamet, hal ini dipicu oleh munculnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) di Samudera Hindia.
Ia mengatakan bahwa fenomena MJO diperkirakan masih berlangsung hingga 21 Agustus 2025.
“Secara kondisi, ada fenomena MJO atau Madden Julian Oscillation. MJO ini adalah menghangatnya kondisi suhu muka laut di Samudra Hindia, Barat Sumatra,” ujar Slamet, Selasa, 18 Agustus 2025.
Dijelaskannya, fenomena MJO ini terjadi ketika massa udara dari Samudra Hindia sebelah timur Afrika bergerak menuju wilayah Indonesia sehingga memicu peningkatan potensi uap air.
Kondisi ini meningkatkan konsentrasi uap air di atmosfer, sehingga memperbesar peluang hujan lebat di wilayah seperti Yogyakarta.
“Pergerakan massa udara dari Samudra Hindia sebelah timur Afrika berbondong-bondong ke wilayah Indonesia sehingga menambah potensi uap air di Indonesia,” katanya.
Slamet juga menambahkan, pola angin di atmosfer turut memperkuat pembentukan uap air di langit DIY.
Gangguan cuaca ini mulai menunjukkan dampaknya sejak 19 Agustus 2025, saat pusat MJO mulai bergerak dari wilayah Samudra Hindia ke Indonesia.
“Kemarin sebenarnya sudah mulai. Nah, kemarin pusat MJO-nya masih di zona Samudra Hindia, tapi masih agak ke barat. Nah, sekarang sudah mulai masuk di wilayah Indonesia,” katanya.
Di samping itu, Slamet mengonfirmasi adanya bibit siklon tropis 90W di Samudra Pasifik timur Filipina. Namun, ia menegaskan bahwa sistem tersebut tidak berdampak langsung terhadap cuaca di wilayah DIY.
“Sebenarnya dampak yang menjadi penyebab utamanya adalah karena adanya MJO tadi,” ujar Slamet.
BMKG Yogyakarta mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di Yogyakarta dalam tiga hari ke depan. Meskipun saat ini masih berada dalam musim kemarau, hujan sedang hingga lebat masih mungkin terjadi akibat pengaruh MJO.
“Imbauannya sampai dengan tiga hari ke depan, mengenai cuaca itu masih berpotensi hujan sedang hingga lebat,” kata dia.