BBWSSO Tegaskan Jembatan Apung Bantul–Kulon Progo di Sungai Progo Tidak Layak Operasi, Ini Alasannya!
HAIJOGJA.COM – Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) menjelaskan bahwa tidak pernah memberikan izin pengoperasian jembatan apung Bantul–Kulon Progo di atas Sungai Progo.
Pihak balai menilai jembatan tersebut tidak layak karena membahayakan keselamatan pengguna.
Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air BBWSSO, Vicky Ariyanti, mengatakan pihaknya bahkan sudah melayangkan surat peringatan kepada pengelola jembatan.
“Mboten (tidak memberikan lampu hijau pengoperasian jembatan). Kami sudah memberi peringatan dan juga sudah berupaya edukasi,” ujar Vicky, Selasa (9/9/2025), dikutip dari Detik.
Menurutnya, dalam pertemuan dengan pengelola jembatan beberapa waktu lalu tidak ada titik temu.
Pemrakarsa tetap ngotot mengoperasikan jembatan dan menyatakan siap menanggung seluruh risiko.
“Pemrakarsa telah diajak diskusi namun tetap pada pendiriannya untuk mengoperasikan dan akan bertanggungjawab sepenuhnya atas keselamatan pengguna dan jembatananya,” jelasnya.
Jembatan Apung Bantul–Kulon Progo di Sungai Progo Tidak Layak Operasi
BBWSSO akhirnya mengeluarkan surat teguran resmi.
“Kami buatkan surat teguran, bahwa tidak layak operasi, tidak boleh ada penambahan ataupun perbaikan. Secara teknis jembatan tersebut tidak aman,” tegas Vicky.
Ia juga mengimbau masyarakat agar memilih jalur resmi demi keamanan bersama.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar gunakan jembatan resmi yang telah ada di area terdekat, tidak menggunakan jembatan ini demi keselamatan pengguna,” pungkasnya.
Sebelumnya, pengelola jembatan apung mengaku memang tidak mengurus izin ke BBWSSO lantaran syaratnya tidak terpenuhi.
Tetapi, mereka menilai jembatan ini tetap dibutuhkan masyarakat.
Salah satu inisiator, Sudiman, mengatakan jembatan masih beroperasi hingga saat ini.
“Kalau izin kayaknya tidak bisa soalnya tidak memenuhi syarat. Tapi kayaknya BBWSSO hanya intinya kalau sementara ini memang berguna untuk masyarakat juga tidak bisa apa-apa, karena masyarakat masih membutuhkan sedangkan pemerintah tidak bisa membuatkan yang lebih layak,” ucapnya.
Sudiman menambahkan, pihaknya hanya melayangkan surat pemberitahuan ke BBWSSO soal keberadaan jembatan tersebut.
“Cuma kita buat surat pemberitahuan ke BBWSSO, kemarin sudah kita kirim dan diterima,” katanya.