HAIJOGJA.COM – Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Bantul mencatat bahwa wilayah Bantul masih miliki 330 hektar permukiman kumuh yang perlu segera dibenahi guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat..

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala DPUPKP Bantul, Jimmy Alran Manumpak Simbolon, menyebutkan bahwa luasan tersebut tergolong kecil jika dibandingkan dengan total wilayah Kabupaten Bantul yang mencapai 50.685 hektar atau sekitar 506,85 km².

“Nah, tahun depan kami harapkan bisa mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) untuk menyelesaikan kawasan permukiman kumuh,” ujarnya pada Senin (2/6/2025), dikutip dari Tribun News, .

DPUPKP berencana mulai melakukan penataan dalam waktu dekat, dimulai dengan beberapa titik di Kapanewon Kasihan.

Setidaknya ada dua hingga tiga lokasi, termasuk Jogonalan, yang diusulkan untuk mendapatkan perbaikan.

Jimmy menjelaskan bahwa besaran dana DAK yang akan digunakan bergantung pada kondisi lingkungan dan jumlah rumah yang terdampak.

Penanganan permukiman kumuh akan diprioritaskan pada wilayah dengan setidaknya 20 rumah yang masuk kategori kumuh.

Salah satu proyek pembenahan yang telah berjalan berada di Pedak Baru, Kapanewon Banguntapan, di mana terdapat 40 rumah terdampak.

Proyek ini sudah mulai dilaksanakan dengan dukungan DAK tahun 2024 sebesar Rp3,8 miliar.

Ia berharap proyek di Pedak Baru bisa menjadi contoh yang menginspirasi masyarakat di kawasan serupa, khususnya yang tinggal di dekat sungai, bahwa pemerintah dapat menghadirkan hunian yang lebih layak.