Anemia di Yogyakarta Alami Penurunan, Hasto Wardoyo Dorong Optimalisasi UKS dan Puskesmas
HAIJOGJA.COM – Kota Yogyakarta terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dalam kasus anemia.
Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah kasus turun dari 2.844 pada tahun 2023 menjadi 2.495 pada tahun 2024.
Pada hari Jumat, 31 Oktober 2026, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengumumkan berita positif ini melalui situs web resmi Pemkot Yogyakarta.
Ia menyatakan bahwa karena anemia berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan, penanganan anemia harus menjadi fokus utama pemerintah.
Anemia di Yogyakarta Alami Penurunan
“Situasi anemia di Kota Yogyakarta menunjukkan tren penurunan dan ini merupakan hasil kerja nyata seluruh pihak, terutama puskesmas dan satuan pendidikan,” kata Hasto.
Untuk mempertahankan tren positif ini, Pemkot Jogja, dengan bekerja sama dengan berbagai perangkat daerah, memperkuat Gerakan Aksi Bergizi di sekolah-sekolah.
Pelajar diharapkan untuk mengembangkan kebiasaan sehat yang berkelanjutan melalui program ini.
Hasto menjelaskan bahwa Gerakan Aksi Bergizi memiliki dua fokus utama: pencegahan dan pembiasaan hidup sehat.
Beberapa kegiatan yang dilakukan meliputi:
- Aktivitas fisik: Mendorong siswa untuk rutin berolahraga atau senam minimal sekali seminggu.
- Konsumsi TTD: Remaja putri di tingkat SMP dan SMA diajak rutin mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) seminggu sekali.
- Edukasi gizi: Siswa dibiasakan mengonsumsi makanan bergizi seimbang melalui kegiatan sarapan atau makan bersama minimal satu kali dalam seminggu.
Dengan mengambil tindakan ini, Pemkot Yogyakarta berharap angka anemia akan terus menurun dan generasi muda akan lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan.
Pemerintah Kota Yogyakarta secara teratur melakukan skrining kadar hemoglobin (Hb) bagi remaja putri, dengan fokus pada pencegahan.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk mendeteksi anemia pada tahap awal.
Siswa akan segera diberikan Tablet Tambah Darah (TTD) jika hasil pemeriksaan menunjukkan gejala anemia.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, juga menyoroti pentingnya mengoptimalkan peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di setiap sekolah.
“Kami mendorong seluruh sekolah untuk memaksimalkan UKS, bukan hanya sebagai fasilitas administratif, tapi benar-benar menjadi pusat edukasi dan pelayanan kesehatan preventif di sekolah,” tegas Hasto, dikutip dari Harian Jogja.
Ia juga mengatakan bahwa puskesmas, sekolah, dan masyarakat harus bekerja sama untuk mengurangi angka anemia.
Diharapkan bahwa kerja sama ini akan menghasilkan generasi muda Kota Jogja yang sehat, tangguh, dan berkompetisi.
Hasto menekankan bahwa transformasi layanan puskesmas harus terus berjalan seiring dengan penguatan peran sekolah dan partisipasi masyarakat.
Dengan begitu, tujuan pembangunan kesehatan yang menyeluruh dapat tercapai, serta kualitas sumber daya manusia di masa depan semakin meningkat.
