HAIJOGJA.COM – Pemerintah menjanjikan akan memberikan tiga kado kepada para guru pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI.

Ketiga kado tersebut merupakan bagian dari upaya afirmasi kepada para pendidik yang selama ini telah berjuang mencerdaskan bangsa.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan, afirmasi diberikan sebagai bentuk investasi penting untuk memperkuat kualitas pendidikan dari dalam.

Dengan begitu, diharapkan kualitas kinerja guru dapat meningkat setelah mendapatkan kado ini.

“Dengan kado tersebut, para guru sebagai garda terdepan pendidikan diharapkan meningkatkan kinerja dan kompetensi guna meningkatkan kualitas pembelajaran,” ujar Mu’ti di Kantor Kemendikdasmen, Rabu 6 Agustus 2025.

Adapun ketiga kado tersebut di antaranya, insentif bagi guru non-ASN, bantuan subsidi upah (BSU) untuk pendidik PAUD non-formal, serta bantuan afirmasi kualifikasi akademik S-1/D-4.

Menurut Mu’ti, seluruh program ini juga sejalan dengan moto kementerian yang dikomandoinya, yakni mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.

Sehingga pemberian kado-kado ini menjadi bentuk komitmen pemerintah untuk memberikan pendidikan bermutu untuk seluruh warga Indonesia.

Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Astacita Presiden Prabowo Subianto.

Di samping itu, Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Suharti menyatakan, ketiga program ini merupakan wujud nyata perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesejahteraan dan pengembangan kompetensi guru.

Di mana, hal ini juga pernah disampaikan Prabowo pada peringatan Hari Guru Nasional 2024 dan Hari Pendidikan Nasional 2025.

Kado Insentif untuk Guru non-ASN

Pada pelaksanaannnya, Suharti memaparkan bahwa bantuan insentif akan diterima oleh 341.248 guru non-ASN yang sudah memiliki kualifikasi minimal S1 atau D4, namun belum memiliki sertifikasi profesi.

Mereka akan mendapatkan insentif sebesar Rp300.000 per bulan selama tujuh bulan yang dibayarkan sekaligus.

“Jadi, Bapak-Ibu penerima hari ini tentu sebagian besar sudah menerima anggaran sebesar Rp2,1 juta per guru,” kata Suharti.

Suharti menambahkan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan profesi guru untuk 808.570 guru pada tahun 2025.

Maka dari itu, para penerima insentif diharapkan segera mengikuti pendidikan profesi tersebut agar berhak atas tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi guru di wilayah 3T.

Kado Subsidi Upah untuk Pendidik PAUD non-Formal

Program selanjutnya adalah bantuan subsidi upah untuk pendidikan PAUD nonformal.

Pemerintah telah memetakan sebanyak 253.407 pendidik akan menerima bantuan subsidi upah ini.

Nantinya, setiap penerima akan mendapatkan Rp600.000 untuk dua bulan.

Kado Afirmasi Kualifikasi Akademik

Program terakhir, bantuan afirmasi kualifikasi akademik diberikan kepada guru yang belum memenuhi syarat minimal S1 atau D4.

Program ini juga didukung oleh skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

“Kami memulai program afirmasi kualifikasi bagi 12.500 guru yang akan mengikuti pembelajaran dua semester di 112 perguruan tinggi mitra. Sampai hari ini, sekitar 7.000 orang sudah mendaftar,” ujar Suharti.