HAIJOGJA.COM — Aktris Acha Septriasa dan mantan suami Vicky Kharisma menerapkan co-parenting atau pengasuhan bersama setelah resmi berpisah.

Hal ini diungkapkannya dalam sebuah unggahan di akun Instagram milik ibu satu anak tersebut dan menyematkan tagar #coparenting.

Selain Acha, ternyata sederet artis Tanah Air juga telah menerapkan metode pengasuhan ini, seperti Gading Marten dan Gisella Anastasia serta Natasha Rizky dan Desta.

Apa Itu Co-Parenting?

Bagi yang belum mengetahui, co-parenting merupakan bentuk pengasuhan anak ketika kedua orang tua telah berpisah atau cerai.

Sehingga, baik mantan suami ataupun mantan istri tetap bekerja sama dalam menbesarkan anak meski sudah tidak lagi dalam satu ikatan pernikahan.

Tujuan dari copareting adalah memastikan anak tetap mendapatkan cinta, perhatian, serta stabilitas mental dan material dari kedua pihak.

Hubungan yang positif sebagai orang tua, meski sudah bukan pasangan kekasih, tetap harus dijaga agar anak tumbuh dengan rasa aman dan dicintai.

Dampak Perceraian terhadap Anak

Sebagaimana diungkapkan oleh psikolog klinis dan profesor di Yeshiva University Sabrina Romanoff, perceraian memberikan dampak yang besar kepada anak.

“Anak-anak seringkali kesulitan menghadapi perubahan dalam keluarga mereka, dan penambahan, pengurangan, atau transisi figur orang tua bisa sangat sulit dijalani anak”, kata Sabrina Romanoff, PsyD, seorang psikolog klinis dan profesor di Yeshiva University.

Menurutnya, ketika orang tua mampu menjalin hubungan yang kooperatif, mereka dapat memberikan teladan yang positif dan membantu anak beradaptasi secara sehat.

Penelitian telah membuktikan bahwa konflik yang terus berlangsung setelah perceraian bisa berdampak negatif terhadap kesehatan mental anak.

Anak-anak yang terjebak dalam konflik orang tua lebih rentan mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi.

Oleh karena itu, penting bagi kedua belah pihak untuk menjaga komunikasi yang sehat dan menyusun strategi pengasuhan yang terkoordinasi.

3 Tipe Co-Parenting yang Umum Ditemui

Para ahli mengklasifikasi tiga tipe utama pola co-parenting yang biasa dijalani pasangan setelah bercerai:

1. Co-Parenting Penuh Konflik

Pada tipe ini, kedua orang tua sering terlibat dalam konflik berkepanjangan.

Komunikasi buruk, jadwal tidak sinkron, serta perbedaan gaya pengasuhan menjadi pemicu utama ketegangan.

Akibatnya, anak sering merasa terjebak di antara konflik yang tak kunjung usai.

Kondisi ini berisiko tinggi menimbulkan masalah perilaku dan gangguan emosional pada anak.

2. Co-Parenting Kolaboratif

Kolaboratif adalah tipe co-parenting yang paling ideal.

Kedua orang tua tetap menjalin komunikasi terbuka dan bekerja sama dalam setiap aspek pengasuhan, mulai dari pendidikan, rutinitas harian, hingga waktu berkualitas bersama anak.

Dengan pendekatan ini, anak akan merasa lebih aman, dicintai, dan memiliki lingkungan tumbuh yang stabil.

3. Co-Parenting Paralel

Model coparenting yang terakhir adalah paralel. Pada metode ini, kedua orang tua menjalankan peran masing-masing secara terpisah, dengan sedikit atau tanpa komunikasi.

Meskipun tidak selalu bermasalah, minimnya koordinasi dapat menimbulkan ketidakkonsistenan aturan dan rutinitas yang membingungkan anak.

Kesamaan pola pengasuhan, jika ada, biasanya terjadi secara tidak disengaja, bukan hasil kesepakatan bersama.

Acha Septriasa Cerai sejak Mei 2025

Perceraian Acha Septriasa dengan Vicky Kharisma mengejutkan berbagai pihak.

Bahkan, rupanya kedua pasangan tersebut sudah berpisah sejak 19 Mei 2025.

Sebagai informasi, Acha dan Vicky menikah pada 11 Desember 2016 di Jakarta. Sejak saat ini, mereka memilih untuk menetap di Sydney, Australia.