YOGYAKARTA, HAIJOGJA.COM – Yogyakarta merupakan kota yang telah lama diakui sebagai pusat kebudayaan dan sejarah. Salah satu sejarah yang terus berkembang dan masih diyakini oleh masyarakat hingga saat ini adalah Masjid Gedhe Mataram Kotagede.

Masjid ini merupakan masjid tertua yang menjadi bagian dari kompleks keraton atau Istana Mataram Islam pertama di Yogyakarta.

Sejarah Berdirinya Masjid Gedhe Mataram Kotagede

Masjid Gedhe Mataram Kotagede
Masjid Gedhe Mataram Kotagede

Masjid Kotagede merupakan bangunan tempat ibadah Islam tertua di Yogyakarta. Terletak di daerah Kotagede, Masjid ini di bangun Pada tahun 1587 oleh raja pertama Mataram Islam yaitu Panembahan Senopati

Proses pembangunan masjid ini melibatkan kontribusi dari etnis Hindu yang menemani Ki Ageng Pemanahan (ayahanda Panembahan Senopati) dalam perjalanannya hijrah dari Pajang ke Mataram.

Seiring berjalannya waktu, Bangunan masjid yang awalnya sederhana mulai ditambah dengan serambi dan halaman masjid. Perkembangan ini dimulai pada era Sultan Agung pada tahun 1611

Dikutip dari beberapa sumber, Koordinator Urusan Rumah Tangga Masjid Gedhe Mataram Kotagede, Warisman mengungkapkan bahwa terdapat filosofi pada saat membangun masjid ini yaitu, filosofi Catur Tunggal. Filosofi ini merupakan wujud dari empat kesatuan yakni, keraton, masjid, alun-alun, dan pasar.

Keunikan Masjid Gedhe Mataram Kotagede

Bangunan Masjid Gedhe Mataram Kotagede
Bangunan Masjid Gedhe Mataram Kotagede

Selain nilai budaya dan sejarah, Bangunan masjid ini juga mempunyai keunikan tersendiri yang banyak memikat wisatawan, Berikut diantaranya

1. Pohon Beringin “Wringin Sepuh”

Sebelum memasuki kompleks masjid, pengunjung akan menemukan pohon beringin yang konon telah berusia ratusan tahun. Penduduk setempat menyebutnya “Wringin Sepuh” dan meyakini bahwa berada di bawah pohon ini akan mendatangkan berkah.

Konon, keinginan seseorang akan terkabul jika mereka bertapa di bawah pohon ini hingga mendapatkan dua lembar daun jatuh, satu tertelungkup dan satu lagi terentang.

2. Gapura Paduraksa dan Tembok Berbentuk Huruf L

Tepat di depan kompleks masjid terdapat gapura berbentuk paduraksa yang indah. Di sampingnya, terdapat tembok berbentuk huruf L yang dihiasi dengan gambar lambang kerajaan.

Bentuk paduraksa dan tembok L ini mencerminkan toleransi Sultan Agung terhadap warga yang ikut membangun masjid, meskipun mereka memeluk agama Hindu dan Buddha.

3. Prasasti Hijau dari Paku Buwono

Di halaman masjid, terdapat sebuah prasasti berwarna hijau setinggi 3 meter. Prasasti ini menandakan bahwa Masjid Kotagede pernah direnovasi oleh Paku Buwono, raja Kasunanan Surakarta.

Prasasti ini memiliki bentuk bujur sangkar pada bagian dasarnya dan di puncaknya terdapat mahkota lambang Kasunanan Surakarta. Sebuah jam juga dipasang di sisi selatan prasasti sebagai penanda waktu sholat.

4. Parit dan Bedug Tua

Bedug Tua Masjid Kota Gede
Bedug Tua Masjid Kota Gede/Foto:Google Map

Sebelum memasuki bangunan inti masjid, pengunjung akan melihat parit yang mengelilingi masjid. Parit ini digunakan sebagai saluran drainase untuk membuang air wudhu di sebelah utara masjid.

Kini, parit tersebut digunakan sebagai kolam ikan oleh warga setempat. Terdapat juga sebuah jembatan kecil yang terbuat dari kayu untuk memudahkan akses ke halaman masjid.

di bagian luar inti masjid, terdapat bedug tua yang bersebelahan dengan kentongan. Bedug tersebut didapatkan Sunan Kalijaga saat mengembara melewati Kulonprogo. Saat itu Sunan Kalijaga menemukan pohon besar yang diketahui merupakan milik Kyai Pringgit atau dikenal sebagai Nyai Brintik.

5.  Mimbar Khotbah Berukiran Indah

Di bagian dalam masjid, dekat tempat imam memimpin sholat, terdapat sebuah mimbar khotbah yang indah dan diukir dengan detail. Mimbar ini merupakan pemberian dari seorang adipati di Palembang ketika Sultan Agung menunaikan ibadah haji.

Mimbar tersebut kini dijaga dengan baik agar tetap terjaga keindahannya. Sebagai pengganti, warga setempat menggunakan mimbar kecil untuk kepentingan ibadah sehari-hari.

Lokasi Masjid Gedhe Mataram Kotagede

Lokasi Masjid Gedhe Mataram berada di kawasan Pasar Kotagede, tepatnya di kelurahan Jagalan, kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.

Lokasinya juga tidak jauh dari pusat kota sekitar 7 km arah tenggara dari pusat kota, Sehingga mudah diakses dengan kendaraan seperti, motor, sepeda, ataupun mobil.

Masjid Kotagede merupakan salah satu tempat dan wisata bersejarah di Yogyakarta yang mengagumkan. Keindahan arsitektur dan sejarah yang terkandung di dalamnya menjadikannya tempat ini menarik untuk kamu kunjungi saat berlibur ke jogja.