7 Perpustakaan Anak di Jogja Cocok untuk Mengisi Liburan Sekolah, Tetap Berwawasan!

HAIJOGJA.COM – Perpustakaan anak di Jogja menjadi pilihan yang tepat untuk mengisi waktu liburan sekolah dengan cara yang edukatif dan menyenangkan.

Di tempat ini, anak-anak tidak hanya dapat membaca berbagai koleksi buku yang sesuai dengan usia mereka, tetapi juga mengikuti beragam aktivitas seperti mendongeng, bermain edukatif, dan workshop kreatif.

Suasana yang ramah anak serta desain ruang yang menarik membuat anak merasa betah dan tertarik untuk mengeksplorasi dunia literasi lebih dalam.

Selain sebagai tempat membaca, perpustakaan anak juga menjadi ruang interaksi sosial yang positif.

Anak-anak dapat berkenalan dengan teman sebaya, belajar bekerja sama, dan membangun minat baca sejak dini.

Dengan fasilitas penunjang seperti area bermain, pojok baca tematik, hingga sesi pembelajaran interaktif, perpustakaan ini mampu menjembatani hiburan dan pengetahuan secara seimbang.

Ini adalah alternatif liburan yang menyenangkan sekaligus mendidik bagi anak-anak di masa libur sekolah.

7 Rekomendasi Perpustakaan Anak di Jogja Cocok untuk Mengisi Liburan Sekolah, Tetap Berwawasan!

Berikut adalah 7 rekomendasi perpustakaan anak di Jogja yang cocok untuk mengisi liburan sekolah lengkap dengan jam buka, biaya masuk, dan lokasinya:

1. Grhatama Pustaka

Grhatama Pustaka merupakan perpustakaan daerah milik Pemerintah Provinsi DIY yang terletak di Jalan Raya Janti, Banguntapan, Bantul.

Terbentang di lahan seluas sekitar 2,4 hectare, bangunan megahnya didesain menggabungkan nuansa arsitektur Jawa dan modern, dilengkapi empat menara yang melambangkan nilai-nilai filosofis Jawa yaitu Prakoso, Wulung, Wangi, dan Agung sebagai simbol pembentukan karakter unggul.

Dibangun sejak 2012 dan diresmikan pada 21 Desember 2015, gedung berlantai tiga ini adalah salah satu perpustakaan terbesar di Asia Tenggara, jika bukan di Indonesia dengan koleksi mencapai 180.000 judul atau sekitar 260.000 eksemplar, termasuk buku baru, langka, naskah kuno, serta arsip yang kini juga disediakan dalam format digital.

Lantai satu dirancang khusus ramah anak dan keluarga, tersedia zona baca warna-warni, ruang bermain, ruang musik, ruang dongeng, serta bioskop 6D yang menawarkan pengalaman film interaktif dengan efek gerak, suara, air, dan angin dengan tiket Rp10.000 per orang per sesi.

Jam buka: Senin–Kamis 08.00–15.30, Jumat 09.00–14.00, Sabtu–Minggu tutup
Biaya masuk: Gratis untuk publik umum.
Lokasi: Jl. Raya Janti, Wonocatur, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta

2. PEVITA (Perpustakaan Alternatif Wilayah Selatan)

PEVITA didirikan pada 15 November 2018 sebagai perpustakaan alternatif di selatan Kota Yogyakarta, berlokasi di Jl. Mayjend Sutoyo No. 32, Mantrijeron.

Seiring dengan komitmen menuju status Kota Layak Anak Paripurna, pada 15 Mei 2025 diluncurkan secara resmi sebagai Perpustakaan Anak, bertransformasi menjadi ruang tumbuh dengan pembagian layanan 70% untuk anak-anak dan 30% untuk umum.

PEVITA diwujudkan sebagai perpustakaan inklusif, edukatif, dan interaktif. Ruang baca yang menarik, fasilitas digital, dukungan konsultasi, dan kelas orang tua meningkatkan literasi keluarga.

Kehadirannya mendukung peran perpustakaan sebagai mitra keluarga dan komunitas dalam membentuk generasi yang cinta membaca dan kreatif.

Jam buka: Senin–Kamis 08.00–17.00; Jumat 09.00–14.00; Sabtu–Minggu 09.00–12.00 .
Biaya masuk: Gratis.
Lokasi: Jl. Mayjend Sutoyo No. 32, Mantrijeron, Kota Yogyakarta

3. Perpustakaan Kota Yogyakarta

Perpustakaan Kota Yogyakarta adalah perpustakaan umum yang dikelola oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta.

Perpustakaan ini menyediakan koleksi khusus untuk anak-anak, yang dapat dipinjam gratis, serta program-program edukatif seperti storytelling online (STARLA), wisata literasi (TALITA), dan program “Sabtu Seru” atau Saskia untuk kegiatan kreatif anak selama liburan sekolah.

Selain itu, terdapat layanan buku untuk difabel netra (Braille & audiobook), mobil perpustakaan keliling ke sekolah-sekolah (BILI), fasilitas internet & Wi‑Fi gratis, dan pojok baca outdoor seperti “Pocahontas”, “Casandra”, dan “Kalisha”.

Semua layanan ini dirancang untuk menciptakan lingkungan baca yang inklusif, modern, dan ramah anak.

Jam buka: Setiap hari buka pukul 07.30–15.30 WIB
Biaya masuk: Gratis.
Lokasi: Jl. Suroto No. 9, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta

4. Jogja Library Center (JLC)

Jogja Library Center bertempat di sebuah bangunan lama peninggalan Hindia Belanda, dulunya dikenal sebagai toko buku dan penerbit “Kolf Bunning” dan sempat digunakan sebagai kantor berita Domei pada masa pendudukan Jepang.

Gedung dua lantai ini mempertahankan nuansa klasik khas arsitektur Eropa dengan elemen keraton, dilestarikan sebagai cagar budaya oleh Pemprov DIY.

Lokasinya berada di Jl. Malioboro No. 175 (atau di kisaran No. 170–175) di Sosromenduran, Gedongtengen, Yogyakarta, tersembunyi di antara deretan toko batik dan oleh-oleh, sehingga menjadi “hidden gem” literasi di tengah keramaian.

JLC menyimpan berbagai koleksi langka dan arsip cetak mulai dari tahun 1945, termasuk surat kabar seperti Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka, Kompas, serta majalah seperti Penyegar Semangat, Gatra, dan Djoko Lodang.

Ada juga “Kyoto Book Corner” kolaborasi dengan Prefektur Kyoto menyediakan koleksi buku Jepang dan Asia lainnya.

Fasilitas modern seperti AC, koneksi Wi‑Fi, stop kontak, loker, ruang audio visual (mini theater), ruang diskusi, hingga seating lesehan dan meja baca besar membuat pengunjung, terutama mahasiswa dan peneliti, merasa nyaman.

Walaupun sebagian besar materi tidak bisa dipinjam dan hanya dikonsumsi di tempat, ruangannya sangat cocok untuk belajar, penelitian, atau sekadar menyelami suasana wawasan sejarah Jogja secara mendalam.

Jam buka: Senin–Kamis 08.00–16.00; Jumat & Sabtu hingga 14.30
Biaya masuk: Gratis (tidak bisa meminjam, hanya baca di tempat)
Lokasi: Jl. Malioboro No. 170–175, Sosromenduran, Gedong Tengen, Yogyakarta

5. Perpustakaan Theotraphi

Theotraphi adalah akronim dari Theology, Sastra, Philosophy, mencerminkan koleksi buku yang mereka sediakan dari teologi, sastra, filsafat, sejarah, hingga agama .

Tempat ini merupakan perpaduan antara toko buku, mini perpustakaan, dan kafe bernuansa homey—menyajikan pengalaman literasi sekaligus suasana santai sambil menyeruput kopi.

Sering disebut “hidden gem”, lokasinya tersembunyi di sebuah gang kecil di Jl. Gendeng Cantel No. 324, Muja Muju, Umbulharjo.

Theotraphi bukan cuma tempat baca, ini ruang literasi alternative yang menggabungkan estetika ruang, kehangatan interpersonal, serta akses budaya dan intelektual.

Cocok untuk yang ingin membaca, ngopi santai, ikut diskusi buku, atau sekadar mencari mood kreatif di tengah kota. Cocok juga untuk pelajar, mahasiswa, maupun kreator muda yang butuh space inspiratif.

Jam buka: Setiap hari pukul 10.00–22.00, Sabtu hingga pukul 23.00
Biaya masuk: Gratis untuk baca, pembelian buku/merchandise optional
Lokasi: Jl. Gendeng Cantel No. 324, Muja Muju, Umbulharjo, Yogyakarta

6. Buku Akik / Rumah Kata Library

Terletak di Jl. Kaliurang Km 12, Gang Besi Raja No. 60D, Ngaglik, Sleman, Buku Akik berdiri sejak 2016 sebagai wujud komunitas Rumah Kata Jogja yang bertransformasi menjadi perpustakaan dan toko buku indie.

Area ini tersembunyi di perumahan, menciptakan suasana yang tenang, asri, dan homey seperti membaca di halaman rumah sendiri.

Buku Akik adalah destinasi literasi unik di Jogja kombinasi ciamik dari perpustakaan gratis, toko buku indie estetik, dan ruang kreativitas komunitas.

Cocok untuk pencinta buku, pelajar, hingga siapapun yang mencari ruang inspiratif dan santai di luar rutinitas!

Jam buka: Senin–Kamis 11.00–18.00; Jumat 11.00–16.00; Sabtu 11.00–17.00
Biaya masuk: Gratis untuk baca, jual beli buku tersedia.
Lokasi: Jl. Kaliurang Km 12, Gg. Besi Raja No. 60D, Candi Karang, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman

7. Rumah Belajar Modern

Terletak di Jl. Imogiri Barat Km 6, Semail, Bangunharjo, Sewon, Bantul, RBM diresmikan pada 31 Januari 2015 sebagai layanan dari Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY untuk anak usia dini dan sekolah dasar.

Tujuannya adalah memperkenalkan perpustakaan berbasis aktivitas sejak usia kecil.

RBM mengusung konsep perpustakaan berbasis kegiatan, menggabungkan ruang baca dengan area bermain edukatif.

Dilengkapi mainan motorik (seperti balok, permainan tradisional, logico, alat musik) untuk merangsang perkembangan anak.