HAIJOGJA.COM – Pemilik kedai kopi dan cafe di Jogja mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait perilaku mahasiswa yang datang ke tempat mereka untuk mengerjakan tugas sepanjang hari, namun hanya membeli beberapa menu saja.

Mereka juga menyoroti kasus di mana sekelompok mahasiswa berjumlah 10 orang, tetapi hanya separuh dari mereka yang benar-benar membeli produk dari kedai tersebut. Keresahan ini muncul karena dampak negatif yang dapat timbul pada bisnis kedai kopi dan cafe tersebut.

Agus Arrya Pemilik Kedai Kopi


Mewakili pemilik kedai kopi dan cafe di Jogja, menyampaikan kekhawatiran ini melalui sebuah vidio pada Rabu (12/6). Ia mengungkapkan harapannya agar para mahasiswa dapat lebih menghargai usaha yang telah disediakan oleh pemilik kedai kopi dan cafe dengan memberikan kontribusi yang sebanding dengan pemanfaatan fasilitas yang mereka gunakan.

Hal ini menjadi perhatian bagi industri kopi dan cafe di Jogja, di mana pemilik usaha berusaha keras untuk menyediakan tempat yang nyaman bagi mahasiswa untuk belajar dan mengerjakan tugas mereka. Dalam beberapa kasus, pemilik kedai kopi dan cafe juga menyediakan fasilitas seperti WiFi gratis dan colokan listrik untuk mendukung aktivitas akademik para mahasiswa.

Kehadiran mahasiswa di kedai kopi dan cafe sebenarnya diharapkan menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Namun, ketika mereka hanya membeli beberapa menu atau tidak memberikan kontribusi yang sebanding dengan pemanfaatan fasilitas, hal ini dapat mengganggu kelangsungan bisnis pemilik kedai kopi dan cafe di Jogja.