HAIJOGJA.COM – Sri Sultan Hamengku Buwono X menekankan pentingnya memberikan kesempatan belajar mengelola sampah di wilayah kota dan kabupaten untuk belajar mengelola sampah di wilayahnya. Tujuannya agar kabupaten/kota mendapatkan pengalaman sendiri dan bekerja kreatif mengatasi permasalahan sampah. Disampaikan Sri Sultan pada Selasa (07/05) usai menghadiri Rapat Koordinasi Pengelolaan triwulan I tahun 2024 yang digelar di Gedon Prachimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Menurut Sri Sultan, pengelolaan sampah juga memerlukan keterlibatan pemerintah kabupaten/kota. Kami di negara bagian ini tidak menangani masalah sampah sendiri. Misalnya, jika Anda mengalami kecelakaan, Anda mungkin berpikir untuk mencari jalan keluar. Dengan ketekunan, kabupaten dan kota dapat merencanakan teknologi pengelolaan sampah terbaik.

Selain itu, Sri Sultan juga berharap belajar mengelola sampah di wilayah kota dan kabupaten dapat meningkatkan kesadaran masyarakat setempat tentang upaya kabupaten dan kota dalam memilah, mengurangi, dan membuang sampah secara mandiri. Pelatihan ini juga harus mencakup personil pengangkut sampah. “Jika diperlukan pemilahan sampah untuk pembuangan sampah, tentunya masyarakat umum harus diberitahu. Karena jika melakukan kesalahan saat mengangkat, tidak ada gunanya,” tambah Sri Sultan. Pemda DIY juga  mendukung Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 dan Jaxtranas Nasional Tentang Pengelolaan Sampah.

DIY Rakor dihadiri oleh Letnan Gubernur ini mengangkat tema yaitu “Sinergitas Mengubah Sampah Menjadi Berkah”

Foto Sampah Ilustrasi form Google.com

Dalam kesempatan yang sama, Ibu Rosa Vivian Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, mengatakan pihaknya telah banyak melakukan dialog dengan pemerintah bupati, kota, dan provinsi untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut.

Dalam hal ini, terlihat jelas bahwa pemerintah negara bagian dan kabupaten/kota telah bekerja keras dalam pengelolaan sampah. “Oleh karena itu, mencari cara pembuangan sampah yang terbaik untuk mengatasi permasalahan sampah lokal’’ ujarnya.

Rosa membenarkan bahwa komunikasi antara pemerintah daerah dan pusat masih terus berjalan. Dan menurutnya yang terpenting adalah komitmen para pengelola daerah. Kriteria terpenting kedua dalam pengolahan limbah adalah konsistensi dalam indrustial pembuangan limbah.  Konsistensi ini bisa merujuk pada konsistensi pengumpulan atau pemilahan sampah.

Dan faktor keberhasilan lainnya adalah kesadaran dari masyarakat.